Implementasi Augmented Reality Pada Pengenalan Kain Batik Berbasis Android Pada Museum Batik Laweyan
Abstract
Abstrak Batik adalah salah satu hasil ciptaan intelektual manusia yang menjadi ciri khas dari suatu daerah. Kekayaan intelektual ini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia namun belum mendapat perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. Museum Batik Laweyan adalah salah satu museum batik yang berada di kota Solo, yang dibangun tahun 2019. Untuk sebuah museum yang baru saja beroperasi, tentu diperlukan ide yang menarik agar pengunjung mau berkunjung ke museum batik tersebut.Salah satunya dengan teknologi augmented reality untuk mengenalkan kain batik pada museum Batik Laweyan yang berada dikota Solo. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya baik itu berupa dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata, dan lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut ke dalam waktu nyata. Pembuatan AR pada Museum Batik Laweyan Solo menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC), jenis AR yang digunakan marker-based tracking. Aplikasi hanya dibuat untuk sistem operasi android dengan versi minimal 5.0 (Lollipop). Kata kunci : augmented reality,museum batik,kota solo Abstract Batik is one of the results of human intellectual creation that is characteristic of an area. This intellectual property has become part of the culture of Indonesian society but has not received full protection from the government. Batik Museum Laweyan is one of the batik museums in the city of Solo, which was built in 2019. For a museum that is just operating, of course, interesting ideas are needed so that visitors want to visit the batik museum. One of them is with augmented reality technology to introduce fabrics Batik at the Batik Laweyan Museum which is in the city of Solo. Augmented Reality (AR) is a technology that combines virtual objects in the form of two dimensions or three dimensions into a real environment, and then projects these virtual objects into real time. The making of AR in the Laweyan Batik Solo Museum uses the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) method, the type of AR used is marker-based tracking. The application is only made for the Android operating system with a minimum version of 5.0 Lollipop Keywords: augmented reality ,batik museum,solo cityDownloads
Published
2020-12-01
Issue
Section
Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Multimedia