Pemantau Sirkulasi Air Untuk Hidroponik Berbasis Iot

Authors

  • Isrotin Tri Damayanti Telkom University
  • Hafidudin Hafidudin Telkom University
  • Dadan Nur Ramandan Telkom University

Abstract

Abstrak Hidroponik merupakan salah satu metode bercocok tanam yang dikembangkan untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan tanam dimana ia tidak memerlukan tanah sebagai media tanam dan menggunakan air dengan nutrisi bagi tanaman. Hal ini membuat metode hidroponik dapat dilakukan berbagai kalangan masyarakat yang ingin berkebun meskipun hanya untuk konsumsi pribadi, termasuk yang tinggal di kawasan padat penduduk dengan sedikit lahan tanam. Salah satu faktor penting dalam perawatan tanaman dengan metode ini dipengaruhi oleh bagaimana cara penanam memerhatikan sirkulasi atau penyiraman air dan nutrisi yang diperlukan. Sebagai teknik bercocok tanam yang tidak memperlukan tanah sebagai media tanam dan tidak perlu lahan yang luas, dengan mementingkan air dan nutrisi dalam proses penanaman, menjadikan hidroponik banyak diminati masyarakat umum, termasuk yang kurang memiliki pengetahuan tentang penggunaan teknik hidroponik. Pemantau Sirkulasi Air Untuk Hidroponik Berbasis IoT dirancang menggunakan mikrokontroler yang dilengkapi dengan sensor kelembaban untuk mengawasi status kelembaban tanaman sebagai pemantau status sirkulasi air yang dimiliki hidroponik, serta kamera untuk menangkap citra pertumbuhan tanaman yang kemudian diintegrasikan pada aplikasi mobile yang dibuat menggunakan layanan Blynk dengan tujuan menampilkan status sirkulasi air, citra dari keadaan tanaman, serta dapat melakukan penyiraman ketika penanam merasa perlu atau sesuai dengan status sirkulasi air. Hasil pengujian menunjukkan pengujian fungsionalitas dan pengujian perintah semua fungsi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dengan hasil akhir aplikasi dapat menunjukkan nilai kelembaban sebagai status sirkulasi air, citra tanaman yang didapat dari kamera pemantau dengan rata-rata nilai delay sebesar 1.48 detik, serta penyiraman yang dilakukan dengan 2 cara, secara otomatis ketika status kelembaban dinyatakan kering, dan manual berdasarkan perintah dari aplikasi Blynk dengan delay pada saat button siram ditahan hingga penyiraman mulai dilaksanakan sebesar 0.7 detik dan delay pada berhentinya penyiraman dari dilepasnya button siram sebesar 1.22 detik. Kata Kunci: Hidroponik, Sirkulasi Air, Aplikasi, Blynk Abstract Hydroponics is one of a farming method that developed to solve limited farming land problem which soil is not necessary as planting media and used water with nutrition. This made hydroponic method can be used by many society circles that want to do farming even just for private consumption including peoples that lives in a densely populated area with small planting land. One of important factors in the plant's caring using this method is effected by how the planter watch the water and nutrition flush or circulation needed. As a farming method that dont need soil as the planting media, do not need big planting area, and take importance on water and nutrition supply on the farming process, made hydroponics on great demands public mass including that have less knowledge about hydroponics method. Monitoring of Water Circulation for Hydroponics Based on IoT designed using microcontroller equipped with soil moisture sensor to watch plant's moisture status as hydroponic's water circulation monitor, and a camera to capture image of plant's growth that integrated on mobile application made using Blynk service to show water circulation status, plant's image, and doing sprinkling when the planter's feel the need or as the water circulation status stated. The test result shows fungtionality testing and functions of the command is already running as it should. With the final results shows that the application can shows moisture value as water circulation status, plant's image captured by camera with average delay on 1.48 seconds, and watering that done by 2 ways, automatically when the moisture status stated it dry and also manually by command from Blynk application with average delay on watering button on hold until the watering started is 0.7 seconds and average delay on watering stopped since the watering button released is 1.22seconds. Keywords: Hydroponics, Water Circulation, Application, Blynk

Downloads

Published

2021-04-01

Issue

Section

Program Studi D3 Teknologi Telekomunikasi