Perancangan Migrasi Msan Ke Ftth Di Perumahan Baturaden Dan Buana Citra Ciwastra

Authors

  • Wahyu Kurnia Prihastanto Telkom University
  • Tri Nopiani Damayanti Telkom University
  • Bambang Uripno Telkom University

Abstract

Abstrak Penggunaan layanan dual play dan triple play pada pelanggan yang bertempat tinggal di perumahan yang masih menggunakan teknologi MSAN, dianggap tidak dapat memberikan bandwith dan kecepatan yang cukup dikarenakan peningkatan akses terhadap layanan tersebut dan penggunaan kabel tembaga pada segmen sekundernya. Hal ini melatar belakangi perlunya migrasi jaringan pada pelanggan dan FTTH bisa menjadi solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Pada Proyek Akhir ini, berfokus pada 2 MSAN yang masih aktif dan masih memiliki pelanggan yang belum beralih ke FTTH di perumahan Baturaden dan Buana Citra Ciwastra, sekaligus mengikuti rute kabel terdekat sebagai acuan dimulai dari STO sampai ke pelanggan. Proses perancangan yang digunakan mengikuti alur perancangan pusat dari PT. Telkom Akses, diawali dengan Desktop Survey, High Level Design, Field Survey, Low Level Design, Design Approval, Field Build Out, dan As-built Recording dengan menggunakan software Google Earth Pro dan GE Smallworld untuk penyelesaian desain, serta OptiSystem 7.0 untuk simulasi perancangan sekaligus analisis menggunakan perhitungan manual PLB dan RTB sesuai dengan standar ITU-T G.984 dan PT. Telkom Akses yaitu jarak tidak lebih dari 20 km dan daya terima tidak kurang dari -28 dBm. Pada perancangan Baturaden didapatkan nilai daya untuk sisi downstream -20.632 dBm dan -5.581 dBm untuk sisi upstream sedangkan pada perancangan Buana Citra Ciwastra didapatkan daya untuk sisi downstream - 21.772 dBm dan untuk sisi upstream -6.721 dBm. sedangkan untuk standar nilai kelayakan RTB diperoleh nilai 0.282 ns pada sisi downstream dan 0.564 ns pada sisi upstream, dan masih lulus kelayakan sistem baik pada perancangan untuk Baturaden maupun untuk Buana Citra Ciwastra menghasilkan nilai 0.2504 ns dan 0.2535 ns. Nilai ini masih dibawah batas nilai pengkodean, sehingga perancangan ini dianggap layak untuk diimplementasikan. Kata kunci: Dual Play, Triple Play, Migrasi, MSAN, FTTH, PLB, RTB. Abstract The use of dual play and triple play services for resident customers who still use MSAN technology is considered unable to provide sufficient bandwidth due to increased access of the services and the use of cooper cable in its secondary segment. This forces network migration to customers and FTTH can be the best solution for this problem. In this Final Project, will focuses on 2 active MSANs and still has customers who have not turned to FTTH yet, at Baturaden and Buana Citra Ciwastra Housing, as well as following the closest cable route as a reference starting from STO to customers. The design process will follow the design flow of PT. Telkom Akses, starting from Desktop Survey, High Level Design, Field Survey, Low Level Design, Design Approval, Field Build Out and As-Built Recording using Google Earth Pro and GE Smallworld softwares for design completion and also OptiSystem 7.0 for design simulation as well as analysis using manual calculation of PLB and RTB in accordance with ITU-T G.984 and PT. Telkom Akses that the distance between OLT and ONT is not more than 20 km and the receiving power is not less than – 28 dBm. In the design of Baturaden obtained power value –20.632 for downstream side, and –5.581 for upstream side, whereas in designing Buana Citra Ciwastra got power value –21.772 for downstream side and -6.721 for upstream side. While for RTB standard of feasibility value obtained 0.282 ns on the downstream side and 0.564 on the upstream side and still pass the feasibility of both system designs for Baturaden and Buana Citra Ciwastra which obtained 0.254 ns and 0.2535 ns. This value is still below the encoding value limit, so the designs are considered feasible to be implemented. Key Words: Dual Play, Triple Play, Migration, MSAN, FTTH, PLB, RTB.

Downloads

Published

2018-08-01

Issue

Section

Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi