Penyutradaraan Film Fiksi Dear Darling Tentang Ujaran Kebencian Di Instagram Terhadap Wanita Pengguna Makeup

Penulis

  • Intania Inas Pramestiarani Telkom University
  • Anggar Erdhina Adi Telkom University

Abstrak

Abstrak

Ujaran kebencian yang terjadi di sosial media tidak hanya menjadi normalisasi sebagai dalih
menutupi kekurangan diri namun juga menyulut ujaran kebencian dari pengguna yang lain karena
dianggal normal. Padahal sama halnya dengan bicara secara tatap muka, dalam berkomentar juga
harus dengan etika yang baik. Pada akhirnya, ujaran kebencian yang dimaksudkan sebagai kritik
tersebut tidak berpengaruh terhadap penampilan pengguna makeup secara fisik, namun
berdampak traumatis terhadap psikologis pengguna tersebut. Lebih jauh lagi, jika ujaran
kebencian tersebut disampaikan secara publik, korban tidak hanya pengguna yang dituju namun
lebih banyak pengguna lain yang melihat dan ikut melontarkan ujaran kebencian tersebut.

Kata kunci: Eksistensi, Ujaran Kebencian, Makeup

Abstract

Speeches of hatred that occur on social media not only become normalization as a pretext to cover up
lack of self-esteem but also ignite the utterances of hatred from other users because they are normal.
Even though it is the same as talking face to face, in commenting also must be with good ethics. In the
end, the utterance of hatred which was intended as a criticism did not affect the appearance of users of
makeup physically, but had a traumatic impact on the user's psychology. Furthermore, if the utterance
of hate is delivered publicly, the victim is not only the intended user but more other users see and
participate in uttering the hate speech.

Keywords: Existency, Hate Speech, Makeup

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-12-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual