Perancangan Buku Ilustrasi Interaktif Tentang Pengenalan Istana Maimoon Untuk Anak Usia 5-8 Tahun Di Sumatera Utara

Authors

  • Laila Ramadhani Ritonga Telkom University
  • Patra Aditia Telkom University

Abstract

Istana Maimoon merupakan salah satu cagar budaya yang berada di jantung kota Medan,
Sumatera Utara. Dalam bangunan cagar budaya tersebut terdapat beberapa budaya asing yang
ikut serta dalam arsitektur Istana Maimoon. Diantara adalah arsitektur Eropa, India dan Timur
Tengah. Namun begitu, budaya Melayu yang merupakan budaya asli dari Istana Maimoon tetap
terlihat menonjol. Keanekaragaman budaya yang menyatu dalam satu bangunan cagar budaya
tersebut menjadi sebuah representasi yang baik dalam meningkatkan rasa toleransi dalam
kehidupan. Belakangan ini banyak fenomena yang terjadi dimasyarakat terkait kurangnya rasa
toleransi dalam kehidupan, untuk itu membangun rasa toleransi sebaiknya dilakukan sejak dini.
Sebab, rasa toleransi merupakan sebuah pemikiran yang tidak bisa begitu saja di tanamkan
tanpa adanya kesadaran diri sejak dini. Untuk itu, diperlukannya sebuah media yang tepat
sebagai pembelajaran rasa toleransi untuk anak-anak sebagai sarana memupuk kesadaran diri
sejak dini. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kuesioner,
observasi, dokumentasi, dan studi pustaka yang menghasilkan data yang dibutuhkan untuk
membuat perancangan buku ilustrasi anak tentang pengenalan Istana Maimoon. Diharapkan
dengan adanya buku ilustrasi ini dapat menambah informasi anak terkait Istana Maimoon serta
dapat menjadi salah satu media yang efektif dalam menumbuhkan rasa toleransi dalam
berkehidupan.
Kata Kunci : Buku Ilustrasi, Istana Mimoon, Sumatera Utara.

Abstract
Maimoon Palace is one of the cultural reserves in Medan, North Sumatra. In the cultural heritage
building there are several foreign cultures that participated in the architecture of Maimoon
Palace. Among are European, Indian and Middle Eastern architecture. However, Malay culture
which is the original culture of Maimoon Palace still stands out. Cultural diversity that blends in
one cultural heritage building becomes a good representation in increasing tolerance in life.
Lately many phenomena that occur in the community related to lack of tolerance in life, for that
to build a sense of tolerance should be done early. Because, tolerance is a thought that cannot be
instilled without the existence of self-awareness from an early age. For this reason, it is necessary
to have the right media as a learning tool for tolerance for children as a means of fostering selfawareness
from
an
early
age.The
methods
used
in data
collection
are
interviews,
questionnaires,

observation,

documentation, and literature studies that produce the data needed to design a
children's illustration book about the introduction of Maimoon Palace. It is hoped that this 

illustrated book can add information on children related to Maimoon Palace and can be one of
the effective media in fostering a sense of tolerance in life.
Keywords: Illustration Books, Mimoon Palace, North Sumatra.

Downloads

Published

2019-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual