Perancangan Media Informasi Interaktif Dan Grafis Lingkungan Museum Pos Indonesia Bandung

Authors

  • Vina Medina Prilia Hamid Telkom University
  • Novian Denny Nugraha Telkom University
  • Dimas Krisna Aditya Telkom University

Abstract

Abstrak Museum Pos Indonesia yang berada di kota Bandung ini merupakan museum yang memiliki koleksi perangko dari berbagai negara dan juga dilengkapi dengan sejarah serta koleksi benda pos bersejarah. Banyak sekali potensi serta informasi yang dapat kita peroleh ketika mengunjungi Museum Pos Indonesia, tetapi kurangnya kepedulian penyediaan informasi menjadikan informasi tidak tersampaikan dan sia-sia. Dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa metode wawancara dan observasi dengan pihak terkait, diharapkan informasi dapat menunjang proses perancangan dengan sebenarbenarnya. Metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode analisis SWOT sehingga perancangan tercapai sesuai dengan target sasaran. Media yang digunakan yaitu media informasi interaktif berupa motion grafis untuk anak usia 11-15 tahun yang merupakan pengunjung terbanyak dari Museum Pos Indonesia agar dapat memberikan edukasi serta informasi tentang sejarah perposan di Indonesia yang sebagaimana adalah fondasi komunikasi jarak jauh yang akhirnya berkembang hingga sekarang. Dengan penyediaan informasi menggunakan motion grafis diharapkan informasi bisa lebih menarik sehingga meningkatkan antusiasme pengunjung untuk mengetahuinya. Dengan menggunakan media tersebut diharapkan target dapat memperoleh informasi yang mudah dimengerti sehingga menjadikannya wawasan baru tentang sejarah perposan di Indonesia yang merupakan salah satu informasi penting dari Museum Pos Indonesia. Kata kunci : Museum Pos Indonesia, interaktif, motion grafis, sejarah perposan Indonesia Abstract Museum Pos Indonesia in the city of Bandung is a museum that has a collection of stamps from various countries and is also equipped with a history and collection of historic postal objects. There is a lot of potential and information that we can get when visiting the Museum Pos Indonesia, but the lack of concern about providing information makes information not conveyed and is useless. By using the data collection method in the form of interviews and observations with related parties, information is expected to support the design process properly. The method used to analyse data using the SWOT analysis method so that the design is achieved in accordance with the target audience. The media used are interactive information media in the form of motion graphics for children aged 11-15 years who are the most visitors of the Museum Pos Indonesia in order to be able to provide education and information about the history of exposure in Indonesia as is the foundation of long-distance communication that has finally developed to the present. By providing information using motion graphics, it is expected that information can be more interesting, thereby increasing visitor enthusiasm to find out. By using this media, it is expected that the target will be able to obtain information that is easy to understand so that it makes new insights about the history of the postings in Indonesia, which is one of the important information from the Pos Indonesia Museum. Keywords: Museum Pos Indonesia, interactive, motion graphics, Indonesian postal history

Downloads

Published

2020-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual