Perancangan Media Pembelajaran Interaktif Berbahasa Sunda Untuk Anak Pra Sekolah Di Kota Bandung
Abstract
Abstrak Bahasa adalah lambang atau identitas suatu kelompok masyarakat. Kebiasaan menggunakan bahasa Sunda di Kota Bandung mulai berkurang karena beberapa fakto r seperti masyarakat yang heterogen sehingga memilih menggunakan bahasa Indonesia yang lebih umum dan mudah dipahami. Namun jika bahasa Sunda sering dikesampingkan akan terjadi pergeseran bahasa. Anak- anak sebagai generasi penerus bangsa harus mulai mengenal bahasa ibu-nya sebagai wujud menjaga identitas diri mereka sebagai orang Sunda. Pemerintah sudah menciptakan kegiatan yang mendukung anak-anak belajar bahasa Sunda dengan adanya kegiatan Rébo Nyunda (penggunaan bahasa Sunda tiap hari Rabu) namun hal tersebut belum terasa signifikan dampaknya. Dalam membantu proses perancangan karya akan dilakukan pengumpulan data melalui kegiatan observasi, wawancara, studi pustaka, analisi matriks, dan analisis SWOT. Teori desain komunikasi visual, ilustrasi, layout sebagai teori makro dan teori bahasa, bahasa sunda, perkembangan bahasa pada anak, dan buku interaktif adalah beberapa teori yang menjadi acuan dalam proses perancangan agar menghasilkan media pembelajaran interaktif yang sesuai dengan kebutuhan audiensnya yaitu anak-anak prasekolah yang berumur 4-5 tahun. Media pembelajaran ini diharapkan dapat diminati oleh anak-anak prasekolah dan mendukung mereka untuk belajar bahasa Sunda secara aktif dan mandiri. Kata kunci: Media Pembelajaran, Media Interaktif, Anak Prasekolah, Bahasa Sunda, Kota Bandung Abstract Language is the symbol or identity of a society. The habit of using Sundanese in Bandung has begun to diminish due to several factors such as heterogeneous people so that they choose to use Indonesian that is more general and easy to understand. But if Sundanese is often ruled out there will be a shift in language. Children as the next generation of the nation must begin to recognize their mother language as a form of maintaining their identity as Sundanese people. The government has created activities that support children learning Sundanese with the Rébo Nyunda activity (using Sundanese every Wednesday), but the impact has not felt significant. In assisting the design process of the work, data collection will be done through observation, interviews, library research, matrix analysis, and SWOT analysis. Theory of visual communication design, illustration, layout as macro theory and theory of language, Sundanese language, language development in children, and interactive books are some of the theories that become a reference in the design process in order to produce interactive learning media that fits the needs of the audience, namely preschool children who are 4-5 years old. This learning media is expected to be of interest to preschoolers and support them to learn Sundanese actively and independently. Keywords: Learning Media, Interactive Media, Preschoolers, Sundanese, Bandung CityDownloads
Published
2020-08-01
Issue
Section
Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual



