Penyutradaraan Pada Video Campaign Bernarasikan Isu Global Warming Dan Climate Change Yang Berjudul “the Edge Of The Sea”
Abstract
ABSTRAK: Tugas akhir ini merupakan sebuah karya audio visual yang berjudul "Penyutradaraan pada Video Campaign bernarasikan isu Global Warming dan Climate Change yang berjudul The Edge of The Sea". Media audio visual menggabungkan segala elemen. Maka dari itu video menjadi media yang paling efektif dalam menyampaikan kampanye atau pesan kepada masyarakat. Karya ini menunjukkan bahwa ketika manusia menganggap dirinya paling sentral dalam tata surya (antroposentris), maka demi meraup keuntungan sebesar-besarnya manusia akan dengan sewenang-wenang memperlakukan alam dan lingkungannya. Manusia ingin mengendalikan segala aspek kehidupan, tanpa memikirkan dampaknya kedepan. Industri fast fashion adalah industri yang menawarkan mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi yang serba cepat dan singkat. Berkembangnya industri fast fashion juga dipengaruhi oleh masyarakat yang konsumtif, yang mana fast fashion yang menghasilkan banyak sekali limbah tekstil dan kimia, emisi karbon, yang tidak terkendali. Hal ini memperlihatkan bahwa industri fast fashion merusak alam. Dampak kerusakan alam terbesar akibat ulah manusia yang antroposentris adalah meningkatnya suhu rata-rata di bumi atau yang disebut dengan pemanasan global dan terjadinya perubahan iklim global. Kata Kunci : Video Campaign, Antroposentris, Fast Fashion, Pemanasan Global, Perubahan Iklim ABSTRACT: The title of the final assignment is " Directing Video Campaign that main theme Global Warming and Climate Change that title The Edge of The Sea". The work is integrated all element of audiovisual media completely. It will be the most effective medium in campaign massage to targeted audience. The work reveals that since anthropocentric era, the paradigm that human as a central in the Universe, humans have manipulated their environment excessively without concerning the negative impacts for the future. The spread of fast fashion industry, including in production, distribution and consumption, produce excessive chemical and carbon emission waste. It shows that fast fashion, as impact of anthropocentric perspective, increase average temperature on the earth that engender global warming and climate Change. Key Word : Anthropocentric, Video Campaign, Environmental Exploitation, Global Warming, Climate ChangeReferences
Buku dan Jurnal :
Fromm, Erich., (1969). Escape From Freedom. United States : Avon Books.
Heraty, Toety., (1984). Aku Dalam Budaya. Pustaka Jaya.
Harari, Yuval., (2019). Homo Deus A Brief History of Tomorrow. Tanggerang : PT Pustaka Alvabet.
Kasa, I Wayan. (2019). Pemanasan Global segai Akibat Ulah Manusia di Planet Bumi
Utina, Ramli. (2008). Pemanasan Global : Dampak dan Upaya Meminimalisasinya
Proferes, Nicholas., (2001). Film Directing Fundamentals From Script to Screen. United States of
America : Focal Press
D Stone, Christopher., (1972). Should Tree Have Standing.
Rabiger, Michael., (2008). Directing Film Technique and Aestherics. United Kingdom. Focal Press
Munir., (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung. Alfabeta, CV.
Yudianto, Arif., (2017). Penerapan Video Sebagai Media Pembelajaran
Gunawan, Agnes,. (2013). Pengenalan Teknik Dasaar Fotografi
Riadi, Sarwan., (2017). Efektivitas Pesan Kampanye Pendewasaan Usia Pernikahan terhadap
Tingkat Preferensi Usia Perkawinan di Kelurahan Tangkerang Barat Pekanbaru
Sari, Aulia; Kusumanugraha, Sigit; dan Rachmawati, Ranti., (2022). Representasi Karya
Antara, dan Karmawibangga= dalam scene Film
Pertama., (2019). Perancangan Kampanye Sosial Tentang Manfaat Olahraga di Sela Waktu Kerja
bagi Pegawai Kantoran
Batubara, Abdul., (2011). Media Komunikasi
Fajarina dan Bahriyah., (2021). Pembuatan Video Kampanye Informasi kepada Masyarakat
karena PHK?=
Website :
Thomas, Dana. (2019). Fashionopolis : The Price of Fast Fashion and the Future of
Clotheshttps://www.oecdforum.org/posts/57380-fashionopolis-thepriceof-fast-fashion-andthe-future-of-clothes-by-dana-thomas.Diaksespada 13 November 2021.
YouGov, S., (2017). Fast Fashion : 3 in 1 Indonesians have thrown away clothing after wearing it
just one. https://id.yougov.com/en-id/news/2017/12/06/fastfashion/.Diakses pada 13
November 2021.
TEAM, ASI. (2020). What is Fast Fashion? Everything to Know. https://australianstyleinstitute.com.au/shopping-habits-say-fast-fashionethics-sustainability/. Diakses pada 13
November 2021.
Water & Clothing. The Conscious Club.
https://www.theconsciouschallenge.org/ecologicalfootprintbibleoverview/water-clothing.
Diakses pada 17 November 2021.
EJF, S., (2020). How Our Clothes Fuel The Climate Crisis. And What We Can Do About It.
https://ejfoundation.org/news-media/new-report-reveals-howourclothes-fuel-the-climatecrisis-and-what-we-can-do-about-it. Diakses pada 17 November 2021
Video :
Patriot Act with Hasan Minhaj. The Ugly Truth of Fast Fashion. Netflix, 29:01. November 25, 2019
National Geographic. How Your T-Shirt Can Make a Difference. YouTube, 1:50. Januari 16, 2013.
https://www.youtube.com/watch?v=xEExMcjSkwA
Martin Suryajaya. Hantu Antroposentrisme dalam Pelestarian Alam. Youtube. 17:15.
Februari16,2021. https://www.youtube.com/watch?v=nkrCAQc7KOU&t=39s
Studio Binder. Ultimate Guide to Camera Angles : Every Camera Shot Explained [ Shotlist, Ep. 3].
Youtube, 13:31. Agustus 13, 2022 https://www.youtube.com/watch?v=wLfZL9PZI9k