PERANCANGAN PRODUK BASIC LEISUREWEAR UNTUK WANITA DENGAN GAYA HIDUP SEHAT DAN PERENCANAAN BISNISNYA
Abstract
Saat ini gaya hidup sehat telah menjadi salah satu bagian penting bagi beberapamasyarakat, gaya hidup sehat yang dimaksud yaitu gaya hidup yang memperhatikan
kesehatan dari dalam maupun luar tubuh dan juga olahraga secara teratur. Dalam
pelaksanaannya, gaya hidup sehat tidak hanya berkaitan dengan pola makan dan
kesehatan fisik, tetapi juga dengan kegiatan lain yang mempengaruhi kesehatan mental,
dan juga sadar akan apa yang mereka gunakan sehari-hari. Usaha dalam memenuhi
kebutuhan tren gaya hidup juga mempengaruhi tren dalam berpakaian, pelaku gaya hidup
sehat biasanya lebih sadar akan kualitas, keamanan, dan kesehatan juga cenderung
tertarik pada pakaian yang minimalist dan ramah lingkungan. Hal tersebut menjadi tujuan
dari penelitian ini untuk menciptakan perencanaan usaha busana leisurewear yang ramah
lingkungan dengan potonganan yang minimalist untuk memudahkan konsumen untuk
mempadupadankan pakaian dengan harapan konsumen dapat mengurangi impulsive
buying. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur, observasi,
wawancara dan melakukan metode eksplorasi pencelupan pewarna alam. Eksplorasi yang
diterapkan pada busana leisurewear menggunakan teknik pencelupan pewarna alam yang
mengadaptasi salah satu lokal konten yaitu Kepulauan Seribu, dengan mengadaptasi
motif dari pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Metode penelitian tersebut
dilakukan guna menghasilkan perancangan dan perencanaan bisnis untuk produk
leisurewear yang dapat menunjang kebutuhan wanita yang menerapkan pola gaya hidup
sehat.
Kata kunci: gaya hidup sehat, leisurewear, impulsive buying, pewarna alam
References
Bayley, G., & Nancarrow, C. (1998). Impulse purchasing: A qualitative exploration
of the phenomenon. Qualitative Market Research: An International Journal, 1(2),
–114. https://doi.org/10.1108/13522759810214271
Bunka. (2010). Fundamental of Garment Design. Bunka Publishing Bureau.
Boedianto, L. P. (2015). Strategi Pengembangan Bisnis Pada Depot Selaris Dengan
Pendekatan Business Model Canvas.
Dunnewold, J. (2010). Art Cloth.
Ertekin, Z. O., & Atik, D. (2015). Sustainable Markets: Motivating Factors, Barriers,
and Remedies for Mobilization of Slow Fashion. 35.
https://doi.org/10.1177/0276146714535932
Fitrihana, N. (2007). Teknik eksplorasi zat pewarna alam dari tanaman di sekitar
kita untuk pencelupan bahan tekstil.
Fletcher, K. (2008). Sustainable Fashion and Textiles. Earthscan.
Hulbert, B., Berman, B. R., & Adams, S. (1997). Towards an understanding of
Hsiao, W.-L., & Grauman, K. (2018). Creating Capsule Wardrobes from Fashion
Images. Proceedings of the IEEE Conference on Computer Vision and Pattern
Recognition (CVPR).
Johansson, E. (2010). Slow fashion: the answer for a sustainable fashion industry?
Nazareth, L. (2007). The leisure economy: How changing demographics,
economics, and generational attitudes will reshape our lives and our industries.
John Wiley & Sons.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business model generation: a handbook for
visionaries, game changers, and challengers. John Wiley & Sons.
Riyanto, A. A. (2003). Teori Busana. In Lembaga Penerbitan Yayasan
Pembangunan Indonesia (Yapemdo). Yapemdo. n
Suh, S. (2019). A Study on the Application of SCAMPER Techniques for the
Development of Fashion Design. Journal of Fashion Business.
Suryanto, E. (2012). Peranan Pola Hidup Sehat Terhadap Kebugaran Jasmani.
Artikel Penelitian.