PERANCANGAN ULANG INTERIOR HOTEL SANTIKA CIREBON
Abstract
Hotel Santika Cirebon adalah hotel bisnis bintang 3 yang telah berdiri sejak tahun1993. Hotel Santika Cirebon memiliki konsep desain tradisional budaya Cirebon dan
pemandangan hijau yang asri sehingga membuat pengunjung merasa seperti berada di
rumah. Namun, seiring berkembangnya zaman, kebutuhan ruangan untuk menunjang
aktivitas di hotel pun juga semakin banyak sehingga diperlukan banyak penyesuaian dari
segi desainnya. Munculnya banyak pesaing baru, juga membuat Hotel Santika Cirebon
membutuhkan perencanaan ulang elemen interior baik dari segi ruang, tata letak display,
furniture, elemen estetika guna menciptakan suasana baru dengan harapan dapat
menarik kembali minat pengunjung untuk tetap memilih Hotel Santika Cirebon sebagai
akomodasi saat mereka berkunjung ke Cirebon. Persoalan yang harus diselesaikan dalam
perancangan ulang interior ini adalah bagaimana menciptakan desain interior dengan
suasana baru yang memiliki unsur budaya Cirebon dan sesuai dengan visi dari Hotel
Santika yaitu menjadi hotel pilihan utama di Cirebon. Hasil dari perancangan ini adalah
desain interior Hotel Santika Cirebon yang dapat mengakomodasi kebutuhan para tamu
secara fungsional dan estetika ruang sehingga dapat bersaing dengan hotel bisnis lainnya
yang ada di Cirebon.
Kata Kunci : hotel bisnis, fungsional, estetika ruang, budaya Cirebon.
References
Harper, D. (2016). Hotels and Resorts. Hotels and Resorts.
https://doi.org/10.4324/9781315722610
Panero, J., & Zelnik, M. (2014). Human dimension. In Paper Knowledge .
Toward a Media History of Documents.
Noviati, S. P. (2019). Industri Perhotelan - Halal. 143.
Gianty, G. (2017). Journal of Experimental Psychology: General, 136(1), 23–
http://kc.umn.ac.id/5548/1/BAB II.pdf
Laksitarini, N., & Purnomo, D. (2021). Penerapan Ragam Hias Batik Pecah Kopi
Pada Interior Hotel Berkonsep Modern Sebagai. Senada, 4, 210–215.
Hawari, F., & Dinastry, R. S. (2016). Redesain Interior Ballroom Multifungsi
Edelweissm Untuk Meningkatkan Kualitas Akustik (Studi Kasus: Ballroom
Edelweiss Idjen Suites Malang, Jawa Timur). Jurnal Sains Dan Seni ITS, 5(2),
–3520.
Komariah, S. (2011). Kearifan Lokal Pada Masyarakat Cirebon. Sosietas, 1(1).
Handra. (2015). Fungsi Hotel Dan Peranan Hotel Dalam Industri Pariwisata.
Jenishotel.Info,18–22. https://jenishotel.info/fungsi-hotel-dan-peranan-
hotel-dalam-industri-pariwisata
Ching. Francis DK, Terjemahan Paulus Hanoto Adhie, 1991, Arsitektur: Bentuk,
Ruang dan Susunannya, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kemenparekraf, I. (2013). Peraturan Menteri Pariwisata and Ekonomi Kreatif
No. 53 tahun 2013. Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia,227.
https://www.equalityindonesia.com/downloads/peraturan/PERMEN
Parekraf_No_53-2013 SU HOTEL.pdf
Basuki, A. (2015). Makna Warna Dalam Desain. Retrieved April, 30, 2017.
Sni. (2010). Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung. Sni 03-
-2010.
Wulandari, Y. I., Adriati, I., & Damajanti, I. (2012). Analisis Estetis Lukisan Kaca
Cirebon Tema Semar Dan Macan Ali. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa,
(2), 1–12.
Arwanto, A. (2017). Eksplorasi Etnomatematika Batik Trusmi Cirebon Untuk
Mengungkap Nilai Filosofi Dan Konsep Matematis. Phenomenon : Jurnal
Pendidikan MIPA, 7(1), 40–49. https://doi.org/10.21580/phen.2017.7.1.1493
Koesoemadinata, M. I. P. (2013). Wayang Kulit Cirebon: Warisan Diplomasi
Seni Budaya Nusantara. ITB Journal of Visual Art and Design, 4(2), 142–154.