ANALISIS KARAKTERISTIK KARYA SENI LUKIS RADI ARWINDA
Abstrak
Abstract: Secara umum, Seni lukis merupakan kesenian yang menggunakan alat berupa kuas yang diberikan cat yang kemudian digambar di media kanvas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ciri khas dan karakteristik karya lukis dari Radi Arwinda sebagai seorang seniman lukis konvensional sekaligus seniman lukis digital. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif. Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah Pengamatan atau Observasi, kemudian dilanjutkan dengan Wawancara dan dokumentasi, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang sudah didapatkan dengan menggunakan triangulasi data sehingga data yang sudah diolah dapat mencapai validitas. Karya yang dianalisis kemudian akan dikelompokkan dan dilakukan pengkajian dengan pendekatan teori kritik seni yang terdiri dari Deskripsi, Analisis formal, Interpretasi dan Evaluasi yang kemudian disertai pendekatan dengan teori art therapy.Penelitian ini menghasilkan penjelasan mengenai karakteristik serta gaya lukis yang digunakan Radi Arwinda dalam membuat lukisan konvensional dan lukisan digital.
Kata Kunci: Kualitatif, Karakteristik, Seni Lukis
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bangun, Sem C. 2011. Kritik Seni Rupa. Bandung: Penerbit ITB
Case, C., & Dalley, T. (2014). The handbook of art therapy. Routledge.
Dharsono Sony Kartika (2004), Kritik Seni, Bandung: rekayasa Sains
Feldman E, B. 1967. Art As Image and Idea. New Jersey : Prentice Hall.
Frost, C. (2019). Art Criticism Online: A History (Vol. 2). Gylphi Limited.
Gussak, D. E., & Rosal, M. L. (Eds.). (2015). The Wiley handbook of art
therapy. John Wiley & Sons.
Kramer, E. (2001). Art as therapy: Collected papers. Jessica Kingsley
Publishers..
Rubin, J. A. (1999). Art therapy: An introduction. Psychology Press.
Sarosa, S. (2021). Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Kanisius
Trihanondo, D., & Endriawan, D. (2022). Insan Kreatif:
Dedikasi, Mata Pencaharian dan Pengakuan. Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia.
Jurnal
Aiyuda, N. (2019). Art therapy. Nathiqiyyah, 2(1).
DIDUNIA, S., & INDONESIA, R. Desain Komunikasi Visual.
MEYLINDA, S. (2020). Analisis Budaya Populer Jepang pada
Karya Radi Arwinda dan Nurrachmat Widyasena dengan
Pendekatan Kritik Seni dan Semiotika.
Nguyen, M. A. (2015). Art therapy–A review of
methodology. Dubna Psychological Journal, 4, 29-43.
Nofiyanti, N., & Efi, A. KRITIK SENI DAN FUNGSI MELAKUKAN
KRITIK SENI. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 276-280.
Prabu, W. N. D. (2017). Imaji Pop Surealisme Figur Gendut
Dalam Lukisan. Journal of Urban Society's Arts, 4(1), 36-48.
Rachmawanti, R., Yuningsih, C. R., & Hidayat, S. (2023).
Pelatihan seni rupa: Implementasi lukis digital dalam platform
digital kultur. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 3(2), 93-101.
Salim, A., & Zaini, I. EKSISTENSI BUDI HARIYANTO SEBAGAI
GURU SEKALIGUS SENIMAN LUKIS DI PAMEKASAN.
Zakky, O. (2022). Pengertian Seni Lukis Beserta Definisi,
Tujuan, dan Unsur-Unsurnya. Accessed: Sep, 18.
Internet
Eva,
Contohnya=, 02/10/2014,
http://www.evadollzz.com/2014/11/sekilas-tentang-seni-digitaldan.html, diakses pada 25/11/2022 pukul 20.39 WIB
IDS,
https://idseducation.com/berbagai-gaya-dalam-digitalillustration/ diakses pada 27/11/2022 pada pukul 20.35
Laeli,
Cara Membuatnya=, TT,
https://www.gramedia.com/literasi/karikatur/ diakses pada
/12/2022 pada pukul 14.20
Laeli,
Melukis=, TT, https://www.gramedia.com/literasi/aliran-seni-lukis/
diakses pada 28/12/2022 pada pukul 22.00
Setiyo,
pada 29/11/2022 pukul 21.07