PERANCANGAN PROMOSI MUSEUM KERIS NUSANTARA DI KOTA SOLO
Abstract
Abstrak: Kota Solo adalah sebuah kota yang kaya dengan berbagai Lokasi wisata. Tempattempat yang disediakan juga sangat bervariasi, meliputi pilihan destinasi bagi keluarga, alam, kuliner, budaya, pendidikan, dan aspek sejarah. Pada tahun 2013, didirikan Museum Keris Nusantara, suatu destinasi wisata bersejarah yang resmi dibuka untuk dikunjungi oleh publik pada tanggal 9 Agustus 2017. Total terdapat kurang lebih 409 koleksi tombak dan 38 koleksi tombak dengan berbagai jenis, ukuran dan umur. Lokasinya yang terletak di pusat kota Solo menjadikan Museum Keris Nusantara memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. Selain untuk berwisata, mengunjungi Museum Keris Nusantara menawarkan edukasi dan sosialisasi budaya antar daerah atau kebangsaan. Namun Museum Keris Nusantara mempunyai beberapa permasalahan yang membuat Museum Keris Nusantara kurang diminati, seperti desain dari media yang digunakan kurang memperhatikan unsur dan prinsip desain, sehingga konten yang dihasilkan kurang baik secara warna, layout dan font. Karena desainnya kurang menarik untuk dilihat, target audience lebih memilih untuk melewatkannya. Hal ini menyebabkan tidak tersampaikannya informasi tersebut.
Kata kunci: Promosi, Destinasi Wisata, Museum Keris Nusantara
References
Agus Sachari & Yan Yan Sunarya. (2001). Wacana Transformasi Budaya: ITB
Bandung.Agus, Sachari. (2004). Seni Rupa Dan Desain. Jakarta: Gelora AksaraPratama
Erlangga.
Ardiwidjaja, Roby. (2013). Pengembangan Daya Tarik Museum. Yogyakarta: Amara
Books.
Assauri, S. (2016). Manajemen Operasi Produksi. Jakarta: PT .Raja Grafido Persada.
Assauri, S. (2014). Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali Pers.
Basu, Swastha. (2000). Manajemen Pemasaran Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Dagun, S. M. (2006). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga
Pengakajian Kebudayaan Nusantara (LPKN).
Direktorat Museum. (2008). Ayo Kita Mengenal Museum. Jakarta: Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata
Direktorat Museum (2009). Ayo kita mengenal Museum. Jakarta: Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata.
Dharsono. (2007). Estetika. Bandung: Rakayasa Sains.
Fandy Tjiptono, Ph.D. (2015). Strategi Pemasaran Edisi 4, Yogyakarta: CV Andi.
Fandy, Tjiptono. (2004). Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Yogyakarta: Andi Offset.
Fandy Tjiptono, (1997), Strategi Pemasaran, Edisi 1, Yogyakarta: Andi Offset
Flew, T. (2008). New Media : an introduction. New York: Oxford University Pers
Ilhamsyah. (2020). Pengantar Strategi Kreatif Adveritising Era Digital (D. Arum,
Ed.). Yogyakarta: Andi.
Jefkins, Frank. (1997). Periklanan. Jakarta: Erlangga.
Kasali, Rhenald. (2007) Manajemen Periklanan, Cetakan Kelima, Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti.
Kusrianto, Adi. (2004). Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis. Yogyakarta: Andi
Offset
Kusrianto, Adi (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi
Offset.
Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.
Kotler, Philip. (1987). Manajemen Pemasaran. Edisi Indonesia. Erlangga: Jakarta.Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Indonesia. Erlangga: Jakarta.
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller.(2016). Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid 1
& 2. Jakarta: PT. Indeks.
Lupton, E., & Phillips, J. C. (2008). Graphic Design: The New Basics. NY: Princeton
Architectural Press
Malau Herman, (2017). Manajemen Pemasaran. Alfabeta: Bandung.
Moleong, Lexy. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Moekijat. (2000). Manajemen pemasaran. Bandung: Mandar maju.
Prisgunanto, Ilham. (2014). Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta: Prisani
Cendekia.