PERANCANGAN PRODUK FASHION MASYARAKAT URBAN DENGAN TEKNIK JUMPUTAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAM KETAPANG
Abstract
Mobilitas masyarakat urban yang tinggi sehingga membutuhkan pakaian yang
dapat digunakan untuk formal maupun casual. Berangkat dari fenomena tersebut, brand
Brilianto Officials menciptakan pakaian jumputan dan berhasil mengenalkan jumputan
kepada masyarakat urban. Adanya potensi untuk pengaplikasian teknik jumputan pada
produk fashion masyarakat urban menggunakan pewarna alam daun ketapang. Pewarna
alami menghasilkan nilai tinggi karena warna yang khas dan ramah lingkungan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kriteria pakaian semi-formal yang dibutuhkan
masyarakat urban dan menghasilkan pakaian semi-formal dengan mengaplikasikan
pewarna alam ketapang. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan metode
pengumpulan data secara studi literatur, observasi, wawancara dan eksplorasi. Hasil dari
penelitian ini yaitu produk fashion berupa pakaian semi-formal dengan teknik jumputan
dan pewarna alam ketapang.
Kata kunci: Urban, Jumputan, Ketapang, Produk Fashion
References
Aprilia, D., & Hendrawan, A. (2020). Pemanfaatan Daun Ketapang (Ficus Lyrata)
Sebagai Pewarna Alam Dengan Teknik Ikat Celup Pada Produk Fashion.
EProceedings of Art & Design, 7(2).
Bechtold, T., & Mussak, R. (Eds.). (2009). Handbook of natural colorants (Vol. 8).
John Wiley & Sons.
Behesti, N. F., & Arumsari, A. (2019). Pengolahan Pakaian Secondhand Berbahan
Denim Untuk Produk Fashion Menggunakan Teknik Surface Textile Design
Yang Terinspirasi dari Jumputan Palembang. eProceedings of Art & Design,
(2).
Depdikbud. 1994. Tenun Tradisional ndonesia. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka.
Dwiguna, K. B. G., & Hendrawan, A. (2020). Pengolahan Daun Ketapang (terminalia
Catappang L.) Sebagai Pewarna Alami Dengan Teknik Tie Dye. eProceedings
of Art & Design, 7(2).
Insani, G. M., & Febriani, R. (2023). Perancangan Work Wear Semi Formal Bagi
Wanita Dengan Gaya Hidup Modern Dan Perencanaan Bisnisnya.
eProceedings of Art & Design, 10(3).
Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota dan
Problematikanya. In Sosiologi Perkotaan (Mei 2017, Vol. 2). bandung: CV
Pustaka Setia Bandung.
Kumalasari, V. (2016). 6. Potensi Daun Ketapang, Daun Mahoni Dan Bunga
Kecombrang Sebagai Alternatif Pewarnaan Kain Batik Yang Ramah
Lingkungan. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 2(1).
Lauer, D. A., & Pentak, S. (2011). Design basics. Cengage Learning.
Muhammad, N. (2017). Resistensi Masyarakat Urban Dan Masyarakat Tradisional
Dalam Menyikapi Perubahan Sosial. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin,
(2), 149-168.
Nurhayati, N. (2018). Melestarikan Budaya Seni Kain Jumputan Palembang.
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 2(1), 10-15.
Pujilestari, T. (2015). Sumber dan pemanfaatan zat warna alam untuk keperluan
industri. Dinamika Kerajinan dan Batik, 32(2), 93-106.
Ramadhan, M. S. (2021). Penggunaan Produk Rumah Tangga Berupa Obat
Kelantang Sebagai Bahan Utama Pembuatan Motif Pada Tekstil Dengan
Teknik Ikat Celup. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 73-82.
Riyanto, A. A., & Zulbahri, L. (2009). Modul Dasar Busana. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia, 19
Salam, S., & Muhaemin, M. (2020). Pengetahuan dasar seni rupa. Badan Penerbit
UNM.
Susanto, S.K. 1973. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian
Batik dan Kerajinan.
Vilsalakshil, M., and Jawaharlal, M. (2013). Healthy Hues-Status and ILmplilcatilon iln
ILndustriles - Brilef Revilew. Journal of Agrilculture and Alliled Scilences, 3(2): 42-
Wardhana, M. (2016). Menumbuhkan Milnat pada Kailn Nusantara Melaluil
Pelatilhan Pembuatan Kailn ILkat Celup (Jumputan) pada Warga Masyarakat.
Jurnal Desailn ILnterilor, 1(2), 95-100.
Wildagdo, J., & Alfilan, T. (2017). Pemanfaatan sumber daya alam sebagail bahan
pewarna. Jurnal Dilsprotek, 8(1).
Zahra, F., Mustaqilmmah, N., & Hendra, M. D. (2020). Kekuatan Medila Dilgiltal Pada
Pembentukan Budaya Populer (Studil Pada Komuniltas Moarmy Pekanbaru).
Komunilkasilana: Journal of Communilcatilon Studiles, 2(2), 109-122.