PERANCANGAN KLINIK UMUM PRATAMA MUAFFA MEDIKA DI TASIKMALAYA DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI RUANG

Authors

  • Silvy Amelia Nur Sa'adah Telkom University
  • Doddy Friestya Asharsinyo Telkom University
  • Arnanti Primiana Yuniati Telkom University

Abstract

Klinik merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes) tingkat 1, sehingga
menjadi tempat pelayanan kesehatan pertama yang dikunjungi oleh masyarakat. Tingkat
kebutuhan masyarakat akan fasilitas klinik cukup besar. Menurut hasil observasi
kuesioner yang dilakukan, sekitar 76% masyarakat lebih sering untuk mendatangi fasilitas
klinik dan sekitar 84% masyarakat lebih memilih klinik umum sebagai fasilitas kesehatan
pertama yang dikunjungi ketika sakit. Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah
klinik paling banyak di Indonesia, salah satunya yaitu Kabupaten Tasikmalaya.
Tasikmalaya memiliki jumlah total 58 klinik yang terdiri dari 56 klinik pratama, 2 klinik
utama dan 16 klinik yang menyediakan fasilitas rawat inap. Klinik Umum Muaffa Medika
menjadi salah satu klinik berjenis Pratama yang terletak di Kecamatan Manonjaya,
Kabupaten Tasikmalaya. Klinik ini terdiri dari 2 lantai dan menyediakan beberapa cakupan
pelayanan medik yang terdiri dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat,
laboratorium dan instalasi farmasi. Pendekatan psikologi ruang diterapkan pada
perancangan sebagai upaya untuk mempercepat penyembuhan serta menekan tingkat
stres pada pengguna ruang terutama pasien dengan menciptakan sebuah lingkungan yang
nyaman pada setiap ruang klinik. Penerapan desain ini diharapkan mampu memberi
kenyamanan serta memicu energi positif pasien untuk optimis sembuh dari penyakitnya.


Kata kunci: klinik, klinik pratama, psikologi ruang, penyembuhan, kenyamanan

References

Browning, Wi., Ryan, C., & Clancy, J. (2014). 14 Patterns Of Biophilic Design

Improving Health And Well-Being In The Built Environment. Terrapin Bright

Green, Llc.

Kusnanto, Guntarlin, S., & Nur Arisandi, D. (N.D.). Menurunkan Stres Pasien Awal

Masuk Rumah Sakit (Admission Orientation Reduces The Level Stress Of Early

Hospitalized Patients).

Mulyati, M. (2009). Peran Warna Pada Interior Rumah Sakit Untuk Mencapai

Kenyamanan Dalam Kaitannya Penyembuhan Pasien Rawat Inap Made Ida

Mulyati Desain Interior Fakultas Seni Rupa Dan Desaim Isi Denpasar. 7(1).

Musrdinur. (2016). Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi. 2(2).

Nada, Z. (2017). Pengaruh Desain Interior Pada Faktor Kenyamanan Pasien Di

Ruang Tunggu Unit Rawat Jalan Rs. Jurnal Desain & Seni, 4(3).

Nur Paramarta, F., Irma Maulina Hanafiah, U., & Hambali Wilman, R. (N.D.).

Perancangan Ulang Rumah Sakit Ibu & Anak Al-Islam Bandung Dengan

Pendekatan Psikologi Ruang.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Nomor 9 Tentang Klinik.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Nomor 47 Tentang

Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Nomor 7 Mengenai

Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun

Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.

Primmiana Yuniati, A., Wardono, P., & Maharani, Y. (2018). The Impact Of Natural

Element's Forms In Emergency Unit Room Toward Nurse Motivation And

Attitude During Night Shift: Case Of Santo Borromeus Hospital. In Journal Of

Design And Built Environment (Vol. 18, Issue 2).

Setiawan, R. (2020). Hubungan Waktu Tunggu Dengan Tingkat Stres Pasien Di Poliklinik

Penyakit Dalam Rs Tingkat III.

Downloads

Published

2024-02-29

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Interior