PERANCANGAN ULANG DESAIN INTERIOR KANTOR WITEL JAMBI
Abstract
Setiap perusahaan memiliki kantor sebagai tempat untuk beraktivitas dan memiliki ciri
khas yang beragam dan berkaitan dengan bidangnya masing-masing. Salah satu perusahaan
yang menggunakan kantor sebagai tempat bekerja adalah Witel Jambi. Selain itu, kantor juga
harus menyesuaikan dengan pola aktifitas penggunanya. Pada Witel Jambi, terdapat 3 anak
perusahaan milik Telkom Indonesia dengan beberapa karakteristik. Namun, karakteristik tiap
perusahaan tersebut kurang menonjol dan organisasi ruangnya tercampur dengan setiap divisi.
Metode yang digunakan pada perancangan ulang ini menggunakan metode wawancara,
observasi dan studi lapangan, dokumentasi dan studi literatur. Dan didapatkan data berupa
Telkom Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang digitalisasi dan di
dalam Witel Jambi terdapat 3 anak perusahaan naungan Telkom Indonesia. Dan berdasarkan
hasil pengumpulan data yang telah dilakukan untuk perancangan ulang desain interior Witel
Jambi, ditemukan beberapa permasalahan desain seperti sirkulasi area bekerja pegawai terlalu
sempit, identitas tiap anak perusahaan tidak terlihat dan organisasi ruang di dalam kantor
bercampur satu sama lain. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka diperlukan perancangan
ulang untuk desain interior pada kantor Witel Jambi menggunakan pendekatan brand identity.
Tujuan dari perancangan ulang desain interior Kantor Witel Jambi adalah mewujudkan sirkulasi
ruang kantor yang sesuai dengan aktifitas penggunanya, memiliki identitas perusahaan dan
memiliki organisasi ruang yang jelas atau tiap perusahaan memiliki areanya masing-masing.
Kata kunci: Perancangan Ulang Desain Interior, Witel Jambi, Identitas Perusahaan, Brand
Identity
References
Andrianawati, A., Faizah, H. N., & Firmansyah, R. (2023, Juni). PENERAPAN KONSEP
TROPICAL MODERN PADA INTERIOR. e-Proceeding of Art & Design, 10, 5150-
Balmer, J. M. (2015). Corporate identity, corporate identity scholarship and Wally Olins
(1930-2014). Corporate Communications: An International Journal, 20, 4-10.
Ching, D. K. (1993). Arsitektur, Bentuk Ruang dan Susunannya.
Grunig, J. E. (1993). Image and substance: From symbolic to behavioral relationships.
Public relations review, 19, 121-139.
Manasseh, L., & Cunliffe, R. (1962). Office Buildings. New York: Reinhold Publishing
Corporation.
Mills. (1984). Office Furniture.
Neufert, E., & Neufert, P. (2012). Architects' Data Fourth Edition. John Wiley & Sons.
Olins, W. (n.d.). Corporate Communications. An International Journal, 4-10.
Raharjo, M. A., & Sabur, F. (n.d.). Perancangan Sistem Smart Office Berbasis Internet of
Things Politeknik Penerbangan Makassar. Airman: Jurnal Teknik dan
Keselamatan Transportasi, 3(2), 141-146.
Sedarmayanti, S., & Rahadian, N. (2018). Hubungan Budaya Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu
Administrasi. Jurnal Ilmu Administrasi : Media Pengembangan Ilmu dan Praktek
Administrasi, 15, 63-77.
Silalahi, U. (1997). Ilmu Administrasi. Bandung: Retika Adithama.
Van Heerden, C. H., & Puth, G. (1995). Factors that determine the corporate image of
South African banking institutions. an exploratory investigation. International
Journal of Bank Marketing, 13, 12-17.