PERANCANGAN SOFT PLAYMAT UNTUK MENSTIMULASI PERKEMBANGAN SENSORIS ANAK USIA 0-24 BULAN
Abstract
Pemberian stimulasi sensoris sejak anak lahir merupakan tahapan penting untuk
keoptimalan koneksi saraf dalam tahap persiapan perkembangan yang lebih kompleks.
Stimulasi sensoris merupakan kegiatan rangsangan dengan kegiatan (penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan) yang datangnya tercipta dari
lingkungan di mana anak tumbuh dan berkembang. Menurut Data Kemenkes 2016 fase
perkembangan dalam kurun waktu 10 tahun kebelakang, faktor keterlambatan
perkembangan sebesar 80% dialami anak dengan kekurangan stimulasi sensoris sejak
anak lahir. Tujuan penelitian ialah merancang alat permainan edukatif yang efektif dalam
menstimulasi perkembangan sensoris berbentuk soft playmat dengan material yang
nyaman dan aman pada anak usia 0-24 bulan. Jenis metode penelitian yang digunakan
pada penelitian adalah penelitian mix methods. Jenis metode perancangan yang
digunakan pada penelitian adalah metode Research and Development, ADDIE model oleh
Reiser & Molenda (2003). Hasil penelitian, yaitu media soft playmat efektif dalam
menstimulasi perkembangan sensoris anak usia 0-24 bulan.
Kata kunci: alat permainan edukatif, anak usia dini, sensoris, soft playmat
References
Astini, B. N., Nurhasanah, Rachmayani, I., & Suarta, I. N. (2017). Identifikasi
Pemafaatan Alat Permaian Edukatif (APE) dalam Mengembangkan
Motorik Halus Anak Usia Dini. Nusa Tenggara Barat: Jurnal Pendidikan
Anak (Universitas Mataram), 6(1), 31-40.
Bahri, N. F., & Setiawan, A. F. (2022). The Use of Open-Ended Toys to Stimulate The
Cognitive Development of 1-3 Year-Old Children in The Pandemic Era.
Journal of Industrial Product Design Research and Studies Vol, 1(2), 45-58.
Dr. Hj. Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana
Publishing (Buku Cetak), 1-172.
Hansen, L., Lesen, B., De Avila, I. D., & Others. Farm Play Center. (1995). Florida:
ERIC (Document Resume), 1-32.
Ismail, A. (2009). Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan
Edukatif. Yogyakarta : Pilar Media.
Nurhidayat, M., & Aurumajeda, T. (2019). Visual Analysis of Urban Toys "Mr.
Evilsion" Through the Semiotics Approach. Atlantis Press, 320-324.
Oktarina, A., & Maemonah. (2019). Filsafat Pendidikan Maria Montessori dengan
Teori Belajar Progresivisme dalam Pendidikan AUD. Yogyakarta: Bunayya
Jurnal Pendidikan Anak, 6(2), 64-88.
Ontario Ministry of Education. (2021). Operational Guidance for Child Care During
COVID-19 Outbreak Version 5. Canada: Ontario Ministry of Education.
Pudjiati, S. R. R., & Masykouri, A. (2011). Mengasah Kecerdasan di usia 0-2 Tahun.
Milik Negara: E-Book Tut Wuri Handayani (Kementrian Pendidikan
Nasional), 1-24.
Rosiyanah, Yufiarti, & Meilani, S. M. (2021). Pengembangan Media Stimulasi
Sensori Anak Usia 4- 6 Tahun Berbasis Aktivitas Bermain Tujuh Indera.
Jakarta: Jurnal Obsesi (Universitas Negeri Jakarta), 5(1), 941-957.
Sheerwood, L. (2013). Human Physiology From Cells to Systems Eight Edition.
United States: Cengage Learning (E-Book), 1-928.
Soetjiningsih.(2016). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC.
Suardiningsih, D. (2013). Perbedaan Kain Katun Dengan Poliester Pada Busana
Kuliah Ditinjau Dari Aspek Kenyamanan. Semarang: Jurnal Skripsi
(Universitas Negeri Malang), 1-170.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian
Pendidikan Dengan Addie Model. Singaraja: Jurnal IKA Undiksha, 11(1), 12-
Titisari, B. M. (2010). Pusat Pendidikan Anak Berbasis Sensomotorik Di Yogyakarta.
Jogja: Jurnal Tugas Akhir (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), 1-132.
Wardani, B. B. A. K. (2021). Operation and Maintenance Automatic Spring Coiling
Machine. Surabaya: Laporan Magang Industri (Institut Teknologi Sepuluh
Nopember), 1-66.