REPRESENTASI POST TRAUMATIC STRESS DISORDER DALAM BENTUK FILM PENDEK MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

Authors

  • Ira Saffana Fairuzzah Telkom University
  • Cucu Retno Yuningsih Telkom University
  • Adrian Permana Zen Telkom University

Abstract

Tugas akhir ini merupakan sebuah film pendek stop motion yang berjudul <Representasi Post
Traumatic Stress Disorder Dalam Bentuk Film Pendek Menggunakan Teknik Stop Motion<. Teknik stop motion
merupakan penggabungan foto menjadi sebuah video yang terlihat seperti animasi dengan menggunakan
boneka sebagai objeknya. Boneka sebagai benda diam akan terlihat bergerak seperti layaknya seorang
manusia. Dalam karya ini tokoh wanita sebagai peran utama memiliki pengalaman pelecehan seksual yang
dilakukan oleh seseorang dimasa lalu. Karya ini menggambarkan bagaimana gejala yang dialami oleh wanita
tersebut. Kejadian tersebut menimbulkan trauma yang dalam bagi tokoh wanita hingga sulit untuk menjalani
kehidupan karena adanya perubahan dalam diri. Perubahan yang terjadi seperti menjadi lebih pendiam,
menjauh dari dunia sosial, selalu berpikiran negatif ke orang lain, serta sering merasakan kesepian. Berbagai
macam gejala tersebut dinamakan dengan gangguan PTSD (Post traumatic stress disorder) yang terjadi saat
seseorang mendapat trauma berat akibat perbuatan dimasa lalu. Karya ini juga menggambarkan bagaimana
perjuangan tokoh wanita untuk bisa sembuh dari gangguan PTSD melalui bantuan tokoh pria. Bantuan yang
diberikan pria tersebut yaitu dengan memberikan sebuah surat berisi kata-kata penyemangat. Meskipun
pada awalnya sulit menerima pria tersebut karena pengalaman yang dialaminya, namun pada akhirnya ia
meyakini bahwa ternyata tidak semua pria berperilaku sama seperti yang terjadi di masa lalu. Film ini
berdurasi kurang lebih 3 menit dan dibuat tanpa ada dialog antara 2 tokoh utama, sehingga menggunakan
gestur tubuh untuk menjelaskan suatu kondisi. Tujuan penggunaan teknik stop motion adalah karena adanya
peluang bahwa teknik ini belum banyak digunakan sehingga dapat menarik antusiasme penonton. Selain itu
karena bentuknya animasi sehingga lebih mudah untuk diterima audiens.


Kata Kunci: Film Pendek, Stop Motion, Pelecehan Seksual, PTSD

References

BUKU

Asriningsari, A., & Umaya, N. (2010). Semiotika Teori dan Aplikasi Pada Karya Sastra. Semarang: IKIP

PGRI Semarang Pres

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders,

DSM-5. Washington, DC: American Psychiatric Association.

Nugroho, S. (2021). Teknik Kreatif Produksi Film: Publikasi Media Sosial. Semarang: Yayasan Prima

Agus Teknik.

Yunianto, I. (2021). TEKNIK FOTOGRAFI, Belajar Daris Basic Hingga Professional. Semarang: Yayasan

Primaagus Teknik.

JURNAL

Kamali, N., and Javdan, M. (2012). The Relationship between Art and Psychology. J. Life Sci. Biomed.

(4): 129-133.

Kusnadi, S. F., Wiguna, I. P., & Yuningsih, C. R. (2023). Penggambaran Meditasi Ke Dalam Lukisan

Sebagai Media Penyembuhan Diri. eProceedings of Art & Design, 10(1).

Miyarso, E. (2011) Peran Penting Sinematografi dalam Pendidikan Pada Era Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Dinamika Pendidikan, 18(2).

Noviana, I. (2015). Kekerasan seksual terhadap anak: dampak dan penanganannya. Sosio Informa:

Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 1(1).

Rahmah, R. L., & Kaulam, S. (2014). Penciptaan Karya Animasi Stop Motion

Tomo.=. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 2(2), 129-136.

Rusyidi, B., Bintari, A., & Wibowo, H. (2019). Pengalaman dan pengetahuan tentang pelecehan

seksual: studi awal di kalangan mahasiswa perguruan tinggi (experience and knowledge on sexual

harassment: a preliminary study among indonesian university students). Share: Social Work Journal,

(1), 75-85.

Santoso, W. A., Kusumanugraha, S., & Zen, A. P. (2020). Photographic Memory. eProceedings of Art

& Design, 7(2

Soares, F. L., & Setyawan, N. B. (2023). Protection of Victims of Sexual Harassment in Indonesia: A

Legal and Victimological Aspect. Semarang State University Undergraduate Law and Society Review,

(1), 27-46.

Sumera, M. (2013). Perbuatan Kekerasan/ Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan. Lex et Societatis,

(2),

Tantirangsee, N. (2018). The parameters for calculating the burden of anxiety disorders and posttraumatic

stress disorder in Thailand. Journal of Mental Health of Thailand, 26(1), 75-87.

Zen, A. P., & Yuningsih, C. R. (2021). Lokakarya Fotografi: Penggunaan Media Sosial Untuk Kreativitas

Siswa di Masa Pandemi. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 2(1), 43-52.

WEBSITE

Mayoclinic. (2022). Post-Traumatic Stress Disorder. https://www.mayoclinic.org/diseasesconditions/

post-traumatic-stress-disorder/symptoms-causes/syc-20355967. Diakses pada tanggal

Maret 2023.

Published

2024-04-30

Issue

Section

Program Studi S1 Seni Rupa Murni