VISUALISASI PEMICU KECEMASAN BERLEBIH DENGAN PENGGAYAAN LUKIS EKSPRESIONISME

Authors

  • Zahra Maulidya Telkom University
  • Didit Endriawan Telkom University
  • Cucu Retno Yuningsih Telkom University

Abstract

Gangguan pada kesehatan mental merupakan suatu keadaan yang mencerminkan
disfungsi psikologis. Dewasa ini, topik tersebut tidak lagi dianggap hal yang tabu. Ditambah, seni
sejak dahulu sering menjadi media penyalur emosi dan perasaaan seseorang. Metode ini dapat
meringankan perasaan tidak menyenangkan yang dirasakan. Salah satu gangguan mental yang
banyak ditemui adalah gangguan kecemasan, yang bisa bersumber dan dipicu oleh apa saja.
Tujuan dari pengkaryaan ini adalah untuk membantu penulis meringkankan ledakan perasaan
yang diakibatkan gangguan kecemasan, serta media bagi penulis untuk menyalurkan emosi dan
perasaan sehingga lingkungan sekitar bisa sedikit banyaknya melihat secara visual hal yang
sedang dialami. Dalam implementasinya, penulis menggunakan media karya seni lukis bercorak
ekspresionisme; dengan cat, kuas, dan kanvas berukuran 100 x 80 cm, 70 x 70 cm, dan 80 x 60 cm
sebagai alat penunjang. Pengkaryaan dilakukan dimulai dari membuat sketsa digital. Sketsa
digital menjadi acuan, dituangkan secara manual pada media kanvas dengan ukuran yang telah
ditentukan dan menggunakan modelling paste sebagai dasar, kemudian dicat menggunakan cat
akrilik, dan menggunakan campuran modelling paste dengan cat untuk teknik ekspresionisme
sebagai proses terakhir. Diharapkan karya seni ini dapat menjadi media terapi penulis sekaligus
dapat dinikimati oleh pengamat dan pecinta karya seni.


Kata kunci: Gangguan Kecemasan, Kesehatan Mental, Seni Lukis, Ekspresionisme.

References

Buku

Furnham, A., & Swami, V. (2018). Mental health literacy: A review of what it is and why it

matters. International Perspectives in Psychology: Research, Practice,

Consultation, 7(4), 240.

Jorm, A. F. (2000). Mental health literacy: Public knowledge and beliefs about mental

disorders. The British Journal of Psychiatry, 177(5), 396- 401.

Sejarah Seni Rupa Modern. (n.d.). (n.p.): Zahir Publishing.

Trihanondo, D., & Endriawan, D. (2022). Insan Kreatif: Dedikasi, Mata Pencaharian dan

Pengakuan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Eckstut, A.,& Eckstut, J. (2018). What Is Color?: 50 Questions and Answers on the Science

of Color. New York: Abrams Publishing.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Edisi Kelima. Jakarta: Balai Pustaka.

Jurnal

Rubin, J. A. (1999). Art therapy: An introduction. Psychology Press.

Rastogi, M., & Kempf, J. K. (2022). Art therapy for psychological disorders and mental

health. In Foundations of Art Therapy (pp. 335-377). Academic Press.

Ashwin, C. (2016). What is a drawing?. Drawing: Research, Theory, Practice, 1(2), 197-

Septa, E. E., Yuningsih, C. R., & Sadono, S. (2021). Analisis Kreativitas Anak Berkebutuhan

Khusus Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Primagama Homeschooling

Tahun 2020, Kota Jakarta Timur. eProceedings of Art & Design, 8(2).

Wiratno, T. A. (2018). Seni Lukis Konsep dan Metode.

Aprianti, R., Sadono, S., & Yuningsih, C. R. (2021). Analisis Nilai Estetika Pada Karya Seni

Lukis Arya Sudrajat Dalam Pameran" ngindeuw". eProceedings of Art &

Design, 8(5).

Prinstein, M., & Trull, T. J. (2012). Clinical Psychology. Belmont, CA: Wadsworth.

Endriawan, D., Hanondo, D. T., & Maulana, T. A. (2019, February). SENI RUPA INDONESIA

DI AWAL ABAD KE 21. In SENADA (Seminar Nasional

Manajemen, Desain dan Aplikasi Bisnis Teknologi) (Vol. 2, pp. 309-314).

Arnheim, R. (2004). Visual thinking. Univ of California Press.

Leichsenring, F., & Leweke, F. (2017). Social anxiety disorder. New England Journal of

Medicine, 376(23), 2255-2264.

Anoviyanti, S. R. (2008). Terapi seni melalui melukis pada pasien Skizofrenia dan

ketergantungan narkoba. Journal of Visual Art and Design, 2(1), 72-84.

Satyajati, M. W., Iswari, R. D., Klinis, M. P. P. B., & UGM, F. P. (2015). Membebaskan

Kritik Diri dengan Menggambar: Studi Kasus Terapi Seni berbasis

Pendekatan Person-Centered pada Permasalahan Gangguan Panik.

Prosiding Konferensi Nasional Pengkajian Seni: Arts and Beyond, August,

-475.

Adriani, S. N., & Satiadarma, M. (2011). Efektivitas art therapy dalam mengurangi

kecemasan pada remaja pasien leukemia. Indonesian Journal of Cancer,

(1).

Isnanto, A. D. (2013). MACAM-MACAM ALIRAN SENI LUKIS DI INDONESIA. MACAM-

MACAM ALIRAN SENI LUKIS DI INDONESIA, 1-6.

Herliansyah, J. S. R., & Sari, M. P. (2022). Implementasi Aliran Seni Rupa Ekspresionisme

pada Fotografi Fine Art. INVENSI, 7(1), 35-46.

Sumber Lainnya

Vincent van Gogh. Britannica. Diakses pada 7 Maret 2023:

https://www.britannica.com/biography/Vincent-van-Gogh

Vangogh Museum. (n.d.). Vincent's life (1853-1890). Diakses pada 6 Maret 2023:

https://www.vangoghmuseum.nl/en/art-and- stories/vincents-life-1853-

Voorhies, J. (n.d.). Where Is the Starry Night. Diakses

dari: https://www.vangoghmuseum.nl/en/art-and- stories/stories/all-

stories/where-is-the-starry-night

The Collector. (n.d.). How Mental Illness Shaped Works by Artists. Diakses dari:

https://www.thecollector.com/how-mental-illness- shaped-works-by-

artists/

Edvard Munch Museum. Diakses dari: https://www.edvardmunch.org/ Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. (n.d.). Ekspresionisme. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses dari:

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ekspresionisme

Santoso, A. (Tahun publikasi belum diketahui). Arti Warna dalam Psikologi dan Filosofinya.

Diakses dari https://www.gramedia.com/best- seller/arti-warna-dalam-

psikologi-dan-filosofinya/

Published

2024-04-30

Issue

Section

Program Studi S1 Seni Rupa Murni