VISUALISASI PEMICU KECEMASAN BERLEBIH DENGAN PENGGAYAAN LUKIS EKSPRESIONISME
Abstract
Gangguan pada kesehatan mental merupakan suatu keadaan yang mencerminkan
disfungsi psikologis. Dewasa ini, topik tersebut tidak lagi dianggap hal yang tabu. Ditambah, seni
sejak dahulu sering menjadi media penyalur emosi dan perasaaan seseorang. Metode ini dapat
meringankan perasaan tidak menyenangkan yang dirasakan. Salah satu gangguan mental yang
banyak ditemui adalah gangguan kecemasan, yang bisa bersumber dan dipicu oleh apa saja.
Tujuan dari pengkaryaan ini adalah untuk membantu penulis meringkankan ledakan perasaan
yang diakibatkan gangguan kecemasan, serta media bagi penulis untuk menyalurkan emosi dan
perasaan sehingga lingkungan sekitar bisa sedikit banyaknya melihat secara visual hal yang
sedang dialami. Dalam implementasinya, penulis menggunakan media karya seni lukis bercorak
ekspresionisme; dengan cat, kuas, dan kanvas berukuran 100 x 80 cm, 70 x 70 cm, dan 80 x 60 cm
sebagai alat penunjang. Pengkaryaan dilakukan dimulai dari membuat sketsa digital. Sketsa
digital menjadi acuan, dituangkan secara manual pada media kanvas dengan ukuran yang telah
ditentukan dan menggunakan modelling paste sebagai dasar, kemudian dicat menggunakan cat
akrilik, dan menggunakan campuran modelling paste dengan cat untuk teknik ekspresionisme
sebagai proses terakhir. Diharapkan karya seni ini dapat menjadi media terapi penulis sekaligus
dapat dinikimati oleh pengamat dan pecinta karya seni.
Kata kunci: Gangguan Kecemasan, Kesehatan Mental, Seni Lukis, Ekspresionisme.
References
Buku
Furnham, A., & Swami, V. (2018). Mental health literacy: A review of what it is and why it
matters. International Perspectives in Psychology: Research, Practice,
Consultation, 7(4), 240.
Jorm, A. F. (2000). Mental health literacy: Public knowledge and beliefs about mental
disorders. The British Journal of Psychiatry, 177(5), 396- 401.
Sejarah Seni Rupa Modern. (n.d.). (n.p.): Zahir Publishing.
Trihanondo, D., & Endriawan, D. (2022). Insan Kreatif: Dedikasi, Mata Pencaharian dan
Pengakuan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Eckstut, A.,& Eckstut, J. (2018). What Is Color?: 50 Questions and Answers on the Science
of Color. New York: Abrams Publishing.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Edisi Kelima. Jakarta: Balai Pustaka.
Jurnal
Rubin, J. A. (1999). Art therapy: An introduction. Psychology Press.
Rastogi, M., & Kempf, J. K. (2022). Art therapy for psychological disorders and mental
health. In Foundations of Art Therapy (pp. 335-377). Academic Press.
Ashwin, C. (2016). What is a drawing?. Drawing: Research, Theory, Practice, 1(2), 197-
Septa, E. E., Yuningsih, C. R., & Sadono, S. (2021). Analisis Kreativitas Anak Berkebutuhan
Khusus Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Primagama Homeschooling
Tahun 2020, Kota Jakarta Timur. eProceedings of Art & Design, 8(2).
Wiratno, T. A. (2018). Seni Lukis Konsep dan Metode.
Aprianti, R., Sadono, S., & Yuningsih, C. R. (2021). Analisis Nilai Estetika Pada Karya Seni
Lukis Arya Sudrajat Dalam Pameran" ngindeuw". eProceedings of Art &
Design, 8(5).
Prinstein, M., & Trull, T. J. (2012). Clinical Psychology. Belmont, CA: Wadsworth.
Endriawan, D., Hanondo, D. T., & Maulana, T. A. (2019, February). SENI RUPA INDONESIA
DI AWAL ABAD KE 21. In SENADA (Seminar Nasional
Manajemen, Desain dan Aplikasi Bisnis Teknologi) (Vol. 2, pp. 309-314).
Arnheim, R. (2004). Visual thinking. Univ of California Press.
Leichsenring, F., & Leweke, F. (2017). Social anxiety disorder. New England Journal of
Medicine, 376(23), 2255-2264.
Anoviyanti, S. R. (2008). Terapi seni melalui melukis pada pasien Skizofrenia dan
ketergantungan narkoba. Journal of Visual Art and Design, 2(1), 72-84.
Satyajati, M. W., Iswari, R. D., Klinis, M. P. P. B., & UGM, F. P. (2015). Membebaskan
Kritik Diri dengan Menggambar: Studi Kasus Terapi Seni berbasis
Pendekatan Person-Centered pada Permasalahan Gangguan Panik.
Prosiding Konferensi Nasional Pengkajian Seni: Arts and Beyond, August,
-475.
Adriani, S. N., & Satiadarma, M. (2011). Efektivitas art therapy dalam mengurangi
kecemasan pada remaja pasien leukemia. Indonesian Journal of Cancer,
(1).
Isnanto, A. D. (2013). MACAM-MACAM ALIRAN SENI LUKIS DI INDONESIA. MACAM-
MACAM ALIRAN SENI LUKIS DI INDONESIA, 1-6.
Herliansyah, J. S. R., & Sari, M. P. (2022). Implementasi Aliran Seni Rupa Ekspresionisme
pada Fotografi Fine Art. INVENSI, 7(1), 35-46.
Sumber Lainnya
Vincent van Gogh. Britannica. Diakses pada 7 Maret 2023:
https://www.britannica.com/biography/Vincent-van-Gogh
Vangogh Museum. (n.d.). Vincent's life (1853-1890). Diakses pada 6 Maret 2023:
https://www.vangoghmuseum.nl/en/art-and- stories/vincents-life-1853-
Voorhies, J. (n.d.). Where Is the Starry Night. Diakses
dari: https://www.vangoghmuseum.nl/en/art-and- stories/stories/all-
stories/where-is-the-starry-night
The Collector. (n.d.). How Mental Illness Shaped Works by Artists. Diakses dari:
https://www.thecollector.com/how-mental-illness- shaped-works-by-
artists/
Edvard Munch Museum. Diakses dari: https://www.edvardmunch.org/ Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (n.d.). Ekspresionisme. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses dari:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ekspresionisme
Santoso, A. (Tahun publikasi belum diketahui). Arti Warna dalam Psikologi dan Filosofinya.
Diakses dari https://www.gramedia.com/best- seller/arti-warna-dalam-
psikologi-dan-filosofinya/