VISUALISASI VALIDASI DIRI LEWAT MEDIA SOSIAL DENGAN FILM EKSPERIMENTAL
Abstract
Validasi merupakan sebuah tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, agar
dapat memastikan bahwa parameter tersebut telah memenuhi syarat. Validasi memiliki tujuan
untuk memastikan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan apa yang dituju, sehingga validasi
dapat menjadi tolak ukur perbedaan antar individu, kelompok, atau mengukur sejauh mana
kesalahan pada suatu individu tertentu. Pada lingkup sosial validasi berarti sebuah pengakuan
dari orang lain terhadap sebuah tindakan yang dilakukan. Pada era digital ini sarana untuk
mendapatkan sebuah validasi, yaitu melalui media sosial. Media sosial merupakan sebuah
media yang berfokus terhadap pengguna untuk melakukan kegiatan bersosial antar sesama
pengguna sosial media. Media sosial bisa dijadikan sarana komunikasi atau sarana berekspresi
bagi para penggunanya. Pada pengkaryaan ini membahas tentang bagaimana visualisasi validasi
di media sosial dengan film eksperimental, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
permasalahan tentang validasi di media social bisa tergambarkan lewat medium karya film
eksperimental. Dalam pembahasan karya penulis akan membahas unsur film eksperimental,
yaitu abstract form dan associational form yang ditampilkan melalui warna, simbol, pergerakan,
musik, dan suara.
Kata kunci: validasi diri, media sosial, film eksperimental
References
Buku
Alfathoni, M. A. M., & Manesah, D. (2020). Pengantar Teori Film. Deepublish. Bleicher, S.
(2012). Contemporary color: Theory and use. Cengage Learning.
Bordwell, D., Thompson, K., & Smith, J. (1993). Film art: An introduction (Vol.7, p. 437).
New York: McGraw-Hill.
Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi (Alih Bahasa: Kartini Kartono).
Jakarta: Rajawali Pers.
Philip, O. (2007). Jangan Terlalu Dekat Narsisus. Majalah Psikologi Plus, 1(09) 26-28.
Jurnal
Adiputra, S., Wiguna, I. P., & Yeru, A. I. (2021). Analisis Penerapan Teknik Sinematografi
Dalam Membangun Kesan Trauma Pada Film â€oekucumbu Tubuh Indahkuâ€.
eProceedings of Art & Design, 8(2).
Alfathoni, M. A. M. (2016). Mise En Scene dalam Film Lamaran Sutradara Monty Tiwa.
PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 165-178.
Anggraena, F. W. (2018). VALIDASI METODE ANALISA PENETAPAN KADAR NYSTATIN
DALAM TABLET NYSTATIN SALUT GULA 500.000 IU
SECARA HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Aprianti, R., Sadono, S., & Yuningsih, C. R. (2021). Analisis Nilai Estetika Pada Karya Seni
Lukis Arya Sudrajat Dalam Pameran" ngindeuw". eProceedings of Art & Design, 8(5).
Ariansah, M. (2008). Film dan Estetika. Imaji, IV.
B Hardoyo, A. (2020). Penyutradaraan Dalam Film.
Erastus Novarian, T. (2022). Penciptaan Karya Film Eksperimental" Metafora Kehidupan"
(Doctoral dissertation, ISI Yogyakarta).
Hardika, J., Noviekayati, I. G. A. A., & Saragih, S. (2019). Hubungan Self-Esteem Dan
Kesepian Dengan Kecenderungan Gangguan Kepribadian Narsistik Pada Remaja Pengguna
Sosial Media Instagram. PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Psikologi), 14(1),
-13.
Sari, S. A., Sadono, S., & Sintowoko, D. A. W. (2022). ANALISIS SINEMATOGRAFI PADA
LIPUTAN UPDATE GUNUNG MERAPI DI MEDIA
MASSA TRIBUN JOGJA TAHUN 2010–2021. eProceedings of Art & Design, 9(2).
Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media sosial untuk efektifitas komunikasi.
Cakrawala-Jurnal Humaniora, 16(2).
Utami, I. D., Gautama, K., & Wiguna, I. P. (2018). Persepsi Tentang Kesempurnaan.
eProceedings of Art & Design, 5(3).
Wiguna, I. P. (2019, September). Medium Cahaya Sebagai Bahasa Lukisan. In Sandyakala:
Prosiding Seminar Nasional Seni, Kriya, dan Desain (Vol. 1, pp. 164-170).
Website
Cambridge English Dictionary. (n.d.). Validation. Cambridge University Press
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/validation, diakses pada tanggal 27
Juli 2022.
Mabruri Pudyas Salim. (2022, September 29) Validasi Adalah Membuktikan, Ketahui Apa
Itu Validasi Media Sosial dan Dampak Buruk
https://www.liputan6.com/hot/read/5083551/validasi-adalah- membuktikan-ketahui-
apa-itu-validasi-media-sosial-dan-dampak- buruk, diakses pada tanggal 27 Juli 2022.
Todd, J. (2019, October 3). How Joaquin Phoenix Transformed Into the Joker.
The NewYorkTimes. Retrievedfrom
https://www.nytimes.com/2019/10/03/movies/todd-phillips- joker.html, diakses pada
tanggal 1 April 2022.
Dominik, A. (2012, September 6). Andrew Dominik: 'I want Killing Them Softly to be a
political film'. The Guardian. Retrieved from
https://www.theguardian.com/film/2012/sep/06/andrew-dominik- killing-them-soft ly,
diakses pada tanggal 1 April 2022.
Phillips, T. (2019, October). Joker Director Todd Phillips on the Joaquin Phoenix Film
andThatEnding.Vanity Fair.Retrieved From
https://www.vanityfair.com/hollywood/2019/10/joker-director- todd-phillips-on-th e-
joaquin-phoenix-film-and-that-ending, diakses pada tanggal 1 April 2022.
Reeves, M. (2020, February). The Batman: Exclusive First Look at Robert
Pattinson.Vanity Fair.Retrievedfrom
https://www.vanityfair.com/hollywood/2020/02/the-batman-matt- reeves-robert-pa
ttinson, diakses pada tanggal 1 April 2022