PERANCANGAN ULANG RUMAH DUKA DAN KOLUMBARIUM YAYASAN DANA SOSIAL PRIYANGAN
Abstract
Kesedihan hingga penyembuhan anggota keluarga yang ditinggal mati oleh
anggota keluarga lainnya merupakan aspek kompleks dalam dinamika kehidupan
berkeluarga. Kehilangan seorang anggota keluarga dapat menimbulkan rangkaian emosi
dan tantangan yang memengaruhi seluruh keluarga. Studi ini bertujuan untuk mengurangi
dan mngatasi kedukaan dari kehilangan anggota keluarga pada keluarga yang ditinggalkan
melalui perancangan dengan pendekatan healing environment dengan menghighlight
pemulihan kesehatan mental bagi keluarga yang ditinggal. Oleh karena itu Perancangan
ulang Rumah Duka Yayasan Dana Sosial Priyangan kabupaten Bandung perlu melakukan
perancangan ulang melalui pendekatan healing environment untuk mengurangi hingga
mengatasi kesedihan secara mental pengguna fasilitas tersebut.
kata kunci: kabupaten Bandung, rumah duka, lingkungan penyembuhan
References
Neufert, E., & Neufert, P. (2012). Architects' data. John Wiley & Sons. [2] Edward
D. Miles. (1976). Planning. Elsevier Science & Technology.
Setiawan, B., & Ruki, U. A. (2014). Penerapan Psikologi Desain pada
Elemen Desain Interior. Humaniora, 5(2), 1251-1260.
Wiryasaputra, T. S. (2003). Mengapa berduka, kreatif mengelola perasaan duka.
Kanisius.
Kessler, D. (2019). Finding meaning: The sixth stage of grief. Simon and Schuster.
Sutikno, M. S. (2020). Perancangan krematorium dengan pendekatan arsitektur
transenden
(Doctoral dissertation, Universitas Pelita Harapan).
Wardhani, M. K. (2016). Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Krematorium Sankhara Anicca Dengan Pendekatan Prinsip Hierarki Profan-
Sakral Di Yogyakarta (Doctoral dissertation, UAJY).
Simos, B. G. (1979). A time to grieve: Loss as a universal human experience. Family
Service Association of America.