PERANCANGAN ULANG INTERIOR CITY HOTEL BEST WESTERN PREMIER LA GRANDE BANDUNG DENGAN PENDEKATAN LOKALITAS
Abstract
Kota Bandung adalah ibukota provinsi Jawa Barat yang dikenal dengan bangunan
bersejarahnya yaitu bangunan peninggalan kolonial Belanda dengan gaya Art Deco yang
merupakan cagar budaya yang dijelaskan dalam PERDA Kota Bandung No. 19 Tahun 2009
Pasal 18. Salah satu akomodasi parawisata di Kota Bandung yaitu Best Western Premier
La Grande yang merupakan city hotel bintang 4 dengan menawarkan pengalaman
menginap dengan kemewahan serta karakteristik atau tema tertentu berdasarkan
lokasinya. Hotel ini yang terletak di pusat kota yang dikelilingi bangunan bersejarah serta
pengalaman kota, sehingga dengan penerapan gaya Art Deco merupakan tujuan dari
perancangan ulang interior hotel. Dengan menerapkan lokalitas kota Bandung ini
diharapkan dapat melestarikan nilai cagar budaya melalui metode perancangan yaitu
mencakup pengumpulan data melalui studi literatur dan observasi serta studi banding
dengan hotel-hotel sejenis, agar perancangan ini dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat, pemerintah, bidang keilmuan interior dan penulis, serta dapat menjadi
sarana akomodasi yang menarik bagi pebisnis, wisatawan nusantara dan mancanegara
yang datang ke Kota Bandung, sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi
pariwisata Kota Bandung.
Kata kunci : Art Deco, city hotel, Kota Bandung, lokalitas
References
Caraen, P. D. (2020). HUBUNGAN SEJARAH PERKEMBANGAN ART DECO DENGAN
DUNIA FASHION. Jurnal Online Tata Busana, 9(03), 166-172.
Chandra, Y. (2021). Perencanaan Instalasi Air Conditioner (AC) Pada Hotel
Champions. Journal of Applied Mechanical Engineering and
Renewable Energy, 1(1), 34-39.
Ching, Francis D.K. (1993).
Jakarta; Erlangga
Hardjasaputra, A. (2000). Bandung. N. Lubis, Sejarah Kota-kota Lama di Jawa
Barat. Bandung: Alqaprint.
Indira, D., Ismanto, S. U., & Santoso, M. B. (2013). Pencitraan Bandung Sebagai
Daerah Tujuan Wisata: Model Menemukenali Ikon Bandung Masa
Kini. Sosiohumaniora, 15(1), 45-54.
Juliarini, A., & Lestyowati, J. (2016). Analysis of Land and Building Tax's Incentive
to Building Cultural Preservation in Yogyakarta City,
Indonesia. OIDA International Journal of Sustainable
Development, 9(11), 47-60.
MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ KEPALA BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA. (n.d.).
www.jdih.kemenparekraf.go.id
Pratama, D. A., & Budiono, I. Z. (2021). Perancangan Jendela dan Partisi Pembatas
dengan Pertimbangan Kenyamanan Termal. Jurnal Desain
Interior, 6(2), 55-64.
Perdana, A. B. (2020). Ragam langgam aksara Jawa dari manuskrip hingga buku
cetak. Manuskripta, 10(1), 1-28.
Rahman, M. F., & Darwin, I. S. (2022). Persepsi Pemilik Bangunan dalam
Melestarikan Bangunan Cagar Budaya di Kawasan Braga Kota
Bandung. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, 73-82.
Sarihati, T., Widodo, P., & Widihardjo, W. (2015). Penerapan Elemen-Elemen
Interior Sebagai Pembentuk Suasana Ruang Etnik Jawa pada
Restoran Boemi Joglo. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 3(3).
Snyder, James C. dan Catanese, Anthony J. (1984).
Sutanto, Agustinus.(2009). Memaknai Lokalitas. Diakses pada 8 Oktober 2013 dari
WorldWideWeb:http://www.psikologi.tarumanagara.ac.id/s2/wpc
ontent/uploads/2009/11/tata-cara-penulisan-daftarpustaka.doc.
Trancik, Roger. (1986). ,Finding Lost Space: Theories of Urban Design. Canada :
John Wiley & Sons, Inc.
Wismoyo, E. A., Raja, T. M., & Haristianti, V. (2023). Form of dynamic identity in
restaurant interior design. In Sustainable Development in Creative
Industries: Embracing Digital Culture for Humanities (pp. 273-278).
Routledge.