DESIGNING 2D ANIMATION <DUKA DI BALIK HARAPAN= ABOUT RENEWAL OF THE LEGEND OF TELAGA WARNA FOR TEENAGERS AS AN EFFORT IN PRESERVING WEST JAVANESE CULTURE

Authors

  • M Wahyu Riza Telkom University
  • Rully Sumarlin Telkom University
  • Riky Taufik Afif Telkom University

Abstract

Legenda Telaga Warna merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari kebudayaan Jawa Barat. Namun, cerita legenda tersebut tidak banyak diketahui oleh remaja di Bandung karena kurangnya minat remaja serta pewarisan melalui media digital terhadap legenda tersebut. Dengan demikian, upaya preservasi diperlakukan agar tetap relevan dengan perkembangan waktu yang akan datang. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah melalui adaptasi cerita menjadi animasi 2D. Adaptasi yang sudah ada hanya sebatas animasi untuk anak-anak sehingga diperlukan pembaruan dalam adaptasi agar dapat menarik minat remaja untuk mengetahui cerita legenda Telaga Warna. Oleh sebab itu, penulis berencana untuk melakukan rancangan animasi 2D pembaruan cerita Telaga Warna sebagai upaya preservasi budaya Jawa Barat. Perancang menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan ahli cerita rakyat, studi dokumen terhadap animasi sejenis, serta studi pustaka. Penulis berharap rancangan animasi 2D ini dapat menarik minat remaja untuk menikmati dan mempelajari cerita legenda Telaga Warna serta sebagai upaya preservasi terhadap salah satu budaya Jawa Barat.

Kata Kunci : animasi 2D, Legenda Telaga Warna, pembaruan cerita, preservasi.

Author Biographies

M Wahyu Riza, Telkom University

Legenda Telaga Warna merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari kebudayaan Jawa Barat. Namun, cerita legenda tersebut tidak banyak diketahui oleh remaja di Bandung karena kurangnya minat remaja serta pewarisan melalui media digital terhadap legenda tersebut. Dengan demikian, upaya preservasi diperlakukan agar tetap relevan dengan perkembangan waktu yang akan datang. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah melalui adaptasi cerita menjadi animasi 2D. Adaptasi yang sudah ada hanya sebatas animasi untuk anak-anak sehingga diperlukan pembaruan dalam adaptasi agar dapat menarik minat remaja untuk mengetahui cerita legenda Telaga Warna. Oleh sebab itu, penulis berencana untuk melakukan rancangan animasi 2D pembaruan cerita Telaga Warna sebagai upaya preservasi budaya Jawa Barat. Perancang menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan ahli cerita rakyat, studi dokumen terhadap animasi sejenis, serta studi pustaka. Penulis berharap rancangan animasi 2D ini dapat menarik minat remaja untuk menikmati dan mempelajari cerita legenda Telaga Warna serta sebagai upaya preservasi terhadap salah satu budaya Jawa Barat.

Kata Kunci : animasi 2D, Legenda Telaga Warna, pembaruan cerita, preservasi.

Rully Sumarlin, Telkom University

Legenda Telaga Warna merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari kebudayaan Jawa Barat. Namun, cerita legenda tersebut tidak banyak diketahui oleh remaja di Bandung karena kurangnya minat remaja serta pewarisan melalui media digital terhadap legenda tersebut. Dengan demikian, upaya preservasi diperlakukan agar tetap relevan dengan perkembangan waktu yang akan datang. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah melalui adaptasi cerita menjadi animasi 2D. Adaptasi yang sudah ada hanya sebatas animasi untuk anak-anak sehingga diperlukan pembaruan dalam adaptasi agar dapat menarik minat remaja untuk mengetahui cerita legenda Telaga Warna. Oleh sebab itu, penulis berencana untuk melakukan rancangan animasi 2D pembaruan cerita Telaga Warna sebagai upaya preservasi budaya Jawa Barat. Perancang menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan ahli cerita rakyat, studi dokumen terhadap animasi sejenis, serta studi pustaka. Penulis berharap rancangan animasi 2D ini dapat menarik minat remaja untuk menikmati dan mempelajari cerita legenda Telaga Warna serta sebagai upaya preservasi terhadap salah satu budaya Jawa Barat.

Kata Kunci : animasi 2D, Legenda Telaga Warna, pembaruan cerita, preservasi

Riky Taufik Afif, Telkom University

Legenda Telaga Warna merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari kebudayaan Jawa Barat. Namun, cerita legenda tersebut tidak banyak diketahui oleh remaja di Bandung karena kurangnya minat remaja serta pewarisan melalui media digital terhadap legenda tersebut. Dengan demikian, upaya preservasi diperlakukan agar tetap relevan dengan perkembangan waktu yang akan datang. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah melalui adaptasi cerita menjadi animasi 2D. Adaptasi yang sudah ada hanya sebatas animasi untuk anak-anak sehingga diperlukan pembaruan dalam adaptasi agar dapat menarik minat remaja untuk mengetahui cerita legenda Telaga Warna. Oleh sebab itu, penulis berencana untuk melakukan rancangan animasi 2D pembaruan cerita Telaga Warna sebagai upaya preservasi budaya Jawa Barat. Perancang menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan ahli cerita rakyat, studi dokumen terhadap animasi sejenis, serta studi pustaka. Penulis berharap rancangan animasi 2D ini dapat menarik minat remaja untuk menikmati dan mempelajari cerita legenda Telaga Warna serta sebagai upaya preservasi terhadap salah satu budaya Jawa Barat.

Kata Kunci : animasi 2D, Legenda Telaga Warna, pembaruan cerita, preservasi.

References

Ali, L. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II. Jakarta: Balai Pustaka. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (t.thn.). KBBI VI DARING. Diambil kembali dari kbbi.kemendikbud.go.id: https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafit

Darmalaksana, W. (2020). Metode penelitian kualitatif studi pustaka dan studi lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Ganggi, R. I., & Dewi, A. O. (2020). Buku Pedoman Preservasi dan Dokumentasi Budaya Lokal dalam Konteks Perpustakaan. Semarang.

Hartini, S. (2012). Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis . Jurnal manajemen dan kewirausahaan, 14(1), 83-90.

Herlambang, L. P., Sumarlin, R., & Lionardi, A. (2023). PERANCANGAN ANIMASI 2D

Indonesia. (2014). Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Jakarta.

Nata, A. (2013). Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Noor, M. S., & dkk. (2020). Buku Panduan Kesehatan Reproduksi pada Remaja. Bantul: CV Mine.

Pebriyanto, Ahmad, H. A., & Irfansyah. (2022). Anthropomorphic-Based Character in The Animated Film

Puspitasari, A. D., Sudaryat, Y., & Afif, R. T. (2023). PERANCANGAN ANIMATE UNTUK SERIAL ANIMASI 2D VERTIKAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT MENGENAI DAMPAK ADIKSI TIKTOK TERHADAP REMAJA. e-Proceeding of Art & Design, 10(2), 1541.

Ragita, S. P., & N., N. A. (2021). Pengaruh Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan . Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM), 418.

Rall, H. (2018). Animation from Concept to Production. Boca Raton: CRC Press.

Rijal, R. (2017). Animasi 2 Dimensi. Jakarta: Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Setiawan, D. (2018). Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Budaya. JURNAL SIMBOLIKA Research and Learning in Communication Study, 4(1), 62-72.

Soewardikoen, D. W. (2019). Metodologi Penelitian Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: PT Kanisius. Sugiarti, Andalas, E. F., & Dwi, A. (2021). Cerita Rakyat, Budaya, dan Masyarakat. Malang: UMM Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryana. (2003). Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya dan Kebudayaan: Tinjauan dari Berbagai Pakar, Wujud-wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan yang Bersifat Universal. Cross-border, 5(1), 782-791.

Thomas, F., & Johnston, O. (1981). Disney Animation: The Illusion of Life. New York: Abbeville Press. White, T. (2006). Animation from Pencil to Pixels: Classical Techniques for the Digital Animator. Oxford: Focal Press.

White, T. (2012). Animator's Notebook. Oxford: Elsevier. World Health Organization. (t.thn.). Adolescent health in the South-East Asia Region. Diambil kembali dari who.int/southeastasia: https://www.who.int/southeastasia/health-topics/adolescent-health

Published

2025-03-17

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual