EKSPLORASI SERAT KENAF MENGGUNAKAN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) UNTUK PRODUK FASHION

Authors

  • Reza Nurkholisa Telkom University
  • Shella Wardhani Telkom University
  • Citra Puspitasari Telkom University

Abstract

Penelitian ini mengangkat potensi serat kenaf (Hibiscus cannabinus L.) grade-A
sebagai alternatif penggunaan benang pakan dalam proses pembuatan kain tenun
menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Serat kenaf memiliki karakter fisik seperti
kekuatan tarik tinggi, bobot ringan, serta kemampuan terurai tinggi yang dapat
menjadikannya pilihan material ramah lingkungan. Namun, sifat serat yang kaku dan
permukaannya yang kurang halus menjadi hambatan, khususnya dalam aplikasi tekstil
yang bersentuhan langsung dengan kulit. Pemanfaatan ATBM memberikan keuntungan
berupa kestabilan dalam pengaturan kerapatan benang lungsi, yang berperan penting
dalam menciptakan struktur kain yang lebih kuat dan tahan lama. Selain aspek teknis
penenunan, penelitian ini juga akan mempertimbangkan pendekatan visual melalui
penerapan unsur rupa dan prinsip desain guna menciptakan produk tekstil yang tidak
hanya fungsional namun juga memiliki daya tarik visual. Berbagai kombinasi struktur
tenun, dan karakteristik benang diuji dalam proses eksplorasi guna menghasilkan variasi
hasil yang adaptif dan dapat diterapkan. Hasil eksplorasi diharapkan dapat membuka
peluang baru dalam pemanfaatan serat kenaf pada industri fashion.
Kata Kunci : ATBM, Produk Fashion, Serat Kenaf

References

Ciptandi, F. & Puspitasari, C. (2023). Grade-C kenaf fiber (poor quality) as an

alternativematerial for textile crafts. Open Agriculture, 8(1), 20220203.

Handayani, F. (2019). Pengolahan Serat Kenaf Menggunakan Teknik Makrame

Untuk Produk Fesyen.

Maksyur, S. F. (2019). Eksplorasi Serat Dan Kain Kenaf Dengan Teknik Tekstil Pada

Produk Fesyen

Santoso, H., & Indriani, I. (2016). Keberlanjutan dalam penggunaan serat

kenaf untuk industri tekstil. Jurnal Sumber Daya Alam, 10(2), 45-60.

Widiawati, D. (2020). Eksplorasi serat kenaf sebagai aplikasi produk fesyen

aksesoris. Jurnal Desain dan Kreativitas, 12(4), 150-160.

Shenton, J., & Ridsdale, E. (2014). Woven textile design. London: Laurence King

publishing.

Irawan, B., & Tamara, P. (2013). Dasar-dasar desain: Untuk arsitektur, interior-

arsitektur, seni rupa, desain produk industri dan desain komunikasi

visual. Jakarta: Griya Kreasi.

Wilson, J. (2001). Handbook of textile design: Principles, processes and

practice. Woodhead Publishing.

DiTenun. (2021). Perkembangan ATBM di Indonesia.

Sutanto, A. (2007). Pemanfaatan Serat Bambu dalam Perancangan Struktur Tekstil Interior. Tugas Akhir, Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni

Rupa d

Published

2025-09-18

Issue

Section

Prodi S1 Kriya