PEMANFAATAN KALENG BEKAS SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF CAP BATIK UNTUK MENGHASILKAN BATIK KONTEMPORER INSPIRASI VISUAL GARIS
Abstract
Penelitian ini mengusung inovasi dalam pengembangan alat cap batik dengan
memanfaatkan kaleng bekas sebagai material alternatif dari cap konvensional berbahan
tembaga atau kuningan. Permasalahan yang diangkat berfokus pada bagaimana
memanfaatkan material limbah menjadi alat yang layak pakai serta menghasilkan motif batik
kontemporer dengan inspirasi visual garis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan
alat cap alternatif dan mengembangkan motif batik kontemporer berbasis garis seperti garis
lurus, lengkung, zig-zag, dan putus-putus. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan
pendekatan eksploratif melalui observasi teknis, uji coba pengecapan malam pada kain, dan
analisis visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaleng bekas memiliki sifat fleksibel,
ringan, tahan panas, dan mudah dibentuk, sehingga memungkinkan penciptaan motif yang
presisi dan efisien. Komposisi motif repetitif berbasis garis dapat menciptakan tampilan batik
yang modern dan ekspresif, sesuai dengan nilai estetika batik kontemporer.
Kata kunci: batik kontemporer, material alternatif cap batik, motif garis
References
Aldrich, W. (2015). Pattern Cutting for Women’s Wear. Wiley.
Ari, Wulandari. 2011. Batik Nusantara. Yogyakarta: CV Andi Offset
Ayu, D. S., & Fardhani, A. Y. S. (2024). EXPLORATION OF ALTERNATIVE CANTING CAP
WITH LIDI MATERIALS IN CONTEMPORARY BATIK PRODUCTION. Gorga
: Jurnal Seni Rupa, 13(2), 804–813.
https://doi.org/10.24114/gr.v13i2.61979
Bagas, Prasetyo Wibowo (1999), Desain Produk Industri. Bandung: Yayasan DelapanSepuluh.
Briggs-Goode, A. (2013). Printed Textile Design. Laurence King Publishing.
Budiyono, D. (2008). Kriya Tekstil Untuk SMK Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Jakarta. Chakraborty, R. (2019). Textile and Pattern Design. Bloomsbury Publishing.
Cholilawati, C. (2021). Teori Warna: Penerapan dalam Fashion. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Dharsono, Sony Kartika & Sunarmi. (2007). Estetika Seni Rupa Nusantara. Surakarta:
ISI Pres
Echols, John M. dan Hassan Shadily, 1990. Kamus Inggris-Indonesia. Itaca and London:
Cornell University Press dan PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Hamzuri,.(1985). Batik Klasik (Classical Batik). Jakarta: Djambatan
Haryono, S. (2019). Filsafat batik
Kadolph, S. J., & Langford, A. L. (2013). Textiles. Pearson.
Kartini, K., Syamwil, R., & Wahyuningsih, U. (2020). Inovasi Canting Cap Batik (Cantik)
Dari Kaleng Bekas. Fashion and Fashion Education Journal, 9(1), 1-6.
Kusrianto, A. (2013). Batik: Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Bandung: CV Mandiri.
Lucie-Smith, Edward, 1994, Furniture: A Concise Histoy. London: Thames and Hudson
Mikke Susanto. (2011). Diksi Rupa, istilah dan gerakan seni rupa.
Murtihadi dan G. Gunarto. 1982. Dasar-Dasar Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Nurcahyanti, D., & Affanti, T. B. (2018). Pengembangan Desain Batik Kontemporer
Berbasis Potensi Daerah Dan Kearifan Lokal. Jurnal Sosioteknologi,
(3), 391-402.
Parmono, K. (1995). Simbolisme Batik Tradisional. Jurnal Filsafat, 1(1), 28-35.
Prasetyo, A. (2019). Eksplorasi Batik Lukis sebagai Inovasi dalam Seni Batik
Kontemporer. Jurnal Desain dan Seni, 8(3), 75-89.
Prasetyo, S. A. (2016). Karakteristik motif batik Kendal interpretasi dari wilayah dan
letak geografis. Jurnall Imajinasi, 10 (1), 51–60.
Riyanto, A. A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.
Sagita, A., & Efi, A. (2023). Pembuatan Canting Cap Batik dari Bahan Kertas. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 7(2), 17546-17555.



