PENERAPAN METODE UPCYCLE DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KAIN SERAT ALAMI MENGGUNAKAN TEKNIK WET FELTING DAN BORO
Abstract
Industri fashion merupakan sektor industri kreatif terbesar kedua di Indonesia
dengan potensi perkembangan yang tinggi. Namun, di balik potensi tersebut, terdapat
permasalahan lingkungan, terutama limbah kain serat alami pascaproduksi yang belum
dikelola secara optimal. Seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu
keberlanjutan, minat terhadap fashion ramah lingkungan juga berkembang. Penggunaan
kain berbahan serat alami sebagai material ramah lingkungan justru menimbulkan
tantangan baru, yaitu pengelolaan limbah sisa produksinya yang belum optimal. Salah
satu contoh kasus terjadi di Toko Encit Bandung, yang memproduksi kain serat alami dan
menghasilkan limbah pascaproduksi yang cukup besar. Pemanfaatan limbah tersebut
masih belum optimal dan tidak sebanding dengan jumlah yang dihasilkan. Penelitian ini
bertujuan mengolah limbah tersebut melalui metode upcycle dengan teknik wet felting
dan boro. Fokus perancangan adalah menciptakan lembaran kain baru melalui eksplorasi
tekstur, warna, dan bentuk untuk dikembangkan menjadi produk fashion. Metode
penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, mencakup studi literatur, observasi,
wawancara, dan eksperimen material. Hasil menunjukkan bahwa penerapan metode
upcycle menggunakan teknik wet felting dan boro efektif dalam mengolah serta
mengurangi limbah kain serat alami menjadi produk busana outerwear. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi alternatif solusi pengelolaan limbah tekstil dengan metode
upcycle yang menghasilkan produk yang estetis, ekonomis, dan fungsional.
Kata kunci: Limbah Kain, Kain Serat Alami, Upcycle, Wet Felting, Boro
References
Arumsari, A. (2020). Penerapan design ethics pada industri fesyen kelas
menengah di Bali. ITB, Bandung.
Caturludysari, A., & Febriani, R. (2019). Perancangan Busana Kerja Menggunakan
Material Kain Serat Alam untuk Wanita dengan Tren Gaya Hidup
Sehat. eProceedings of Art & Design, 6(2).
Eriel, Risya, dan H. (2017) PERANCANGAN BUSANA WANITA BERTEMA COLONY’
DENGAN TEKNIK FELTING Designing Women’s Clothes With Colony Theme
Using Felting Technique. 2(3), 1256-1262.
Imaniar, R. W., Putri, L. K. U., & Puspitasari, C. (2024). PENGEMBANGAN TEKNIK
WET FELTING DENGAN PENGGABUNGAN TEKNIK REKALATAR DALAM
PERANCANGAN PRODUK FASHION. e Proceedings of Art & Design, 11(1).
Koch, K. (2019). Clothing upcycling, textile waste and the ethics of and the Ethics
of the global fashion industry. Zone Moda Journal, 9(2), 173-184. Li, Leren, 2021, Thesis, Reviving boro: The transcultural reconstruction of
Japanese patchwork PhD thesis, Royal College of Art.
Meisyifa, N. P., Putri, L. K. U., & Puspitasari, C. (2023). PEMANFAATAN LIMBAH
KAIN KATUN MENGGUNAKAN TEKNIK FELTING SEBAGAI PRODUK
FASHION. eProceedings of Art & Design, 11(1).
Politeknik Ibrahim Sultan & Politeknik Muadzam Shah. (2023, October 4).
WEBINAR: Humanity Centered Design for Future Society (HuCEAD)
[Webinar]. Politeknik Malaysia, Johor, Malaysia. Diselenggarakan secara
daring.
Putri, L. K. U., & Meisyifa, N. P. Adaptasi Visual Produk Brand ‘Olah Plastic’pada
Material Tekstil Berbasis Wet Felting Technique
Ranka, S., & Varghese, N. (2021). Sustainable approach: Upcycled clothing
inspired from Japanese Boro technique. Journal of Research in Humanities
and Social Science, 9(6), 61–74.
Salma, G., & Falah, A. M. (2023). Fashion sebagai bentuk ekspresi diri dan
karakter mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung. Jurnal ATRAT,
(1), 94–103
Simorangkir, Hendrik., (2023, 19 Juli). Bahaya Limbah Dikampanyekan dalam
Ajang Fashion Internasional di Tangerang. Diakses pada 21 Oktober 2024,



