PENGEMBANGAN KOMBINASI TEKNIK PEWARNAAN LAYERING PADA BATIK BRUSH STROKES DENGAN IKAT CELUP PADA LEMBARAN TEKSTIL
Abstrak
Batik merupakan teknik perintangan pada kain menggunakan lilin yang disebut
sebagai malam. Secara pembuatannya batik dibagi menjadi dua, batik tradisional dan
batik kontemporer. Batik kontemporer didefinisikan sebagai batik yang mengandung
kebebasan dalam proses pembuatannya. Seiring berjalannya waktu ditemukan inovasi
dalam teknik pewarnaan baru yang disebut teknik layering. Teknik ini menggunakan
komposisi warna secara kedalaman (layers) untuk menghasilkan kompleksitas pada
warna. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan basis
curiosity. Data analis dalam penelitian ini menggunakan observasi dan eksplorasi sebagai
data primer untuk memperlihatkan karakteristik dari teknik pewarnaan layering. Dari
hasil eksplorasi ditemukannya kolaborasi antar teknik batik brush strokes. dengan teknik
ikat celup denngan menggunakan teori warna yaitu split complementary untuk
memperlihatkan visual warna serta layering. Teknik ini dapat bekerja dengan baik dengan
memperlihatkan visual motif ikat celup serta memperlihatkan visual pewarna layering
menggunakan teori warna tersebut. Hasil akhir pada tugas akhir ini adalah lembaran kain
dengan menggunakan kain primisima. Penelitian ini menunjukkan bahwa teknik
pewarnaan layering dapat di kombinasi dengan teknik perintangan lainnya untuk
menghasilkan visual motif serta karakteristik tersebut.
Kata kunci: batik kontemporer, brush strokes, teknik pewarnaan layering, ikat celup, split complementary.
Referensi
Dinillah, N. I., & Prihatini, T. (2021). Pengaruh Prosentase Perbandingan
Waterglass Dan Air Pada Pewarna Remazol Terhadap Kualitas Warna Kain
Jumputan. Jurnal Socia Akademika Volume 7, NO. 2, 73-74.
Fardhani, A. S., & Katresna, A. S. (2024). Creation Of Contemporary Batik with
Brush Strokes Motifs Using Layering Technique. MUDRA Jurnal Seni
Budaya Volume 39, No. 3, 285.
Layanan Masyarakat, Dinkop UMKM Jateng. (2023, May 27). Batik Kontemporer,
Kebebasan Berekspresi dalam motif dan warna. Diambil kembali dari Dinas
Koperasi Kecil & Menengah Provinsi Jawa Tengah: https://dinkopumkm.jatengprov.go.id/berita/view/2708
Lynda, H. (2019, February 19). Soy Wax Batik and Fashion Spray. Dipetik November
, dari Lynda Heines Fabric Design:
https://lyndaheines.com/2019/02/10/soy-wax-batik-and-fashion-spray/
Nur, A. F., & Wasta, A. (2023). Penciptaan Karya Seni Lukis Layering "Twenty
Cloudy". Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 6. No. 1, 333-334.
Nurcahyanti, D., & Affanti, T. B. (2018). Pengembangan Desain Batik Kontemporer
Berbasis Potensi Daerah Dan Kearifan Lokal. Jurnal Sosioteknologi, 17(No. 3), 391-402.
Prabuseno, B. (2022). Batik jumputan. Dipetik Desember 06, 2024, dari Batik
Prabuseno: https://www.batikprabuseno.com/artikel/edukasi/batikjumputan/
Prabuseno, B. (2023). Batik Kontemporer. Dipetik December 06, 2024, dari
https://www.batikprabuseno.com/artikel/edukasi/batik-kontemporer/
Ramadhan, I. (2013). Cerita Batik. Ciputat, Tangerang Selatan: Penerbit Literati.
Ristiani , S., & Sulistyaningsih, T. (2016). Pengembangan Teknik Tritik Jumputan
Dengan Sistem Lipat Ikat Dan Lipat Jelujur. Dinamika Kerajinan Batik, Vol.
, No. 1, 10.
Widodo, S. T. (2013). Kriya Tekstil Tie-Dye (Ikat Celup): Sebuah Media Eksplorasi
Estetis Yang Populer. CORAK Jurnal Seni Kriya, 01(No. 02), 101.
Wulandari, A. (2011). BATIK NUSANTARA; Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan
Industri Batik. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET (Penerbit ANDI).



