PENGEMBANGAN MATERIAL SISA PRODUKSI TEKSTIL SAUNG RAJUT MENGGUNAKAN TEKNIK WET FELTING DENGAN ALTERNATIF PEREKAT WATER SOLUBLE PADA PRODUK FASHION
Abstract
Industri tekstil dan fashion menghasilkan material sisa produksi dalam jumlah
besar, termasuk industri rajut seperti Saung Rajut di Bandung yang menghasilkan 3–5 kg
sisa benang dan perca rajut setiap harinya. Material sisa ini umumnya hanya dijual ke
pengepul dan dimanfaatkan sebagai isian kasur, boneka, atau pengesat kaki, sehingga
pemanfaatannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah material sisa
tersebut menggunakan teknik wet felting dengan perekat alternatif water soluble, serta
mengaplikasikan unsur dan prinsip desain serta tren yang sesuai. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif berupa studi literatur, observasi, wawancara, dan
eksplorasi. Material sisa diklasifikasikan, dikomposisikan, dan diproses menjadi lembaran
tekstil eksploratif yang memiliki struktur kuat, fleksibel, dan tampilan visual yang unik.
Lembaran yang dihasilkan kemudian diaplikasikan pada busana artwear wanita dengan
menonjolkan keindahan visual namun tetap mempertimbangkan fungsionalitas. Hasil ini
menunjukkan bahwa teknik wet felting dengan perekat alternatif water soluble memiliki
potensi untuk mengolah material sisa menjadi produk fashion yang lebih bernilai dan
bermanfaat.
Kata Kunci: Material Sisa Produksi, Saung Rajut, Benang, Perca Rajut, Wet felting, Water soluble, Artwear.
References
Adi, R., Sari, M. N., & Indriyani, E. (2022). Buku Ajar Pemanfaatan Limbah Industri.
CV. Banyubening Cipta Sejahtera.
Barickman, A. (2010). Indygo Junction’s Needle Felting: 22 Stylish Projects for
Home & Fashion. C&T Publishing.
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=b__KcGW8dbQC&
oi=fnd&pg=PP1&dq=needle+felting+book&ots=88Yu4sdHA7&sig=b
gr_RCxR2Rq12KmM39DGdLCVwhw&redir_esc=y#v=onepage&q=ne
edle%20felting%20book&f=false
Barnard, M. (2020). Fashion Theory: A Reader. Routledge.
Budiyono. (2008). Kriya Tekstil. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Cooper, L. H. (2021). felting. Pen and Sword History.
Crafting Sustainable Products from Textiles Scraps. (2023). Textile Committee.
https://www.textilescommittee.nic.in/crafting-sustainableproducts-textile-scraps
Cynthianez, D. H. (2021). Water Soluble Embroidery Dengan Memanfaatkan
Limbah Benang Bordir.
Ersaputeri, S. (2024). Pengolahan Tekstil Dengan Metode Mix Media Untuk
Perancangan Produk Costumwear.
FashionaryTeam. (2021). Textilepedia: The Complete Fabric Guide. Fashionary.
Hallet, C., & Johnston, A. (2022). Fabric For Fashion The Complete Guide. Laurence
King Publishing.
https://books.google.co.id/books/about/Fabric_for_Fashion.html?i
d=g_lKEAAAQBAJ&redir_esc=y
Hasri, tyas, anjeng, rosa, tanya. (2022). Penciptaan Art Wear Inspirasi
Komodo Aplikasi Tenun Nusa Tenggara Timur di Jember
Fashion Carnaval Ke-19 “Virtue Fantasy” 2021. ATRAT, 10, 298–306.
Indonesia Environment and Energy Center. (2022). 4 Jenis Limbah Berdasarkan
Wujudnya.
Kawamura, yuniya. (2004). The Japanese Revolution in Paris Fashion. Berg.
Kusrianto, A. (2020). Fashion Tekstil. Andi Offset.
Lane, R. (2021). The Complete Photo Guide to Felting (berilustrasi). Creative
Publishing international.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=73Af6ZLZDI4C&oi=f



