PENGOLAHAN LIMBAH KAIN SERAT SINTETIS DENGAN TEKNIK HOT TEXTILE DAN MANIPULATING FABRIC UNTUK PRODUK FASHION
Abstract
Peningkatan industri fashion turut memengaruhi industri bridal, khususnya
dalam produksi busana pengantin yang kerap menggunakan material berbahan serat
sintetis. Namun, tingginya permintaan dan pengelolaan limbah yang belum optimal
menyebabkan penumpukan limbah kain, seperti yang dialami oleh rumah produksi Amore
Mio dan Hanna Kebaya. Penelitian ini menerapkan metode upcycle sebagai solusi
pengolahan limbah, dengan tujuan meningkatkan nilai estetika dan fungsional melalui
kombinasi teknik hot textile dan manipulating fabric. Teknik hot textile memanfaatkan
panas untuk menciptakan tekstur menarik dari serat sintetis yang sensitif terhadap suhu
tinggi. Sementara itu, teknik manipulating fabric digunakan untuk memaksimalkan
pemanfaatan limbah berukuran kecil dan mengurangi potensi terbentuknya limbah baru.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, melalui studi literatur, observasi ke
rumah produksi, dan wawancara dengan pihak terkait. Eksplorasi dilakukan dengan
menguji kombinasi teknik secara langsung pada kain limbah. Hasil dari penelitian ini
berupa busana outerwear dengan aplikasi teknik hot textile dan manipulation fabric
sebagai inovasi dalam pengolahan limbah tekstil.
Kata kunci: Limbah Kain, Upcycle, Serat Sintetis, Hot textile, Manipulating fabric
References
Annastya, N. A., Arumsari, A., & Utami, L. K. (2024). Penerapan metode upcycle
dengan teknik manipulating fabric pada perancangan busana sebagai
upaya pemanfaatan kain sisa konfeksi. e-Proceeding of Art & Design, 11(1),
–214.
Aus, R. (2011). Using upcycling in fashion design (Doctoral thesis). Estonian
Academy of Arts
Arumsari, A. A. (2023, Oktober 4). Humanity Centered Design for Future Society
(Webinar). Diselenggarakan oleh Humanity Centered Design for Future
Society (HuCEAD).
Arumsari, A., Sachari, A., & Kusmara, A. R. (2017). Comparative study of
environmental friendly concept on fashion in Indonesia. Bandung Creative
Movement (BCM), 4(1).
Ernawati, dkk. (2008). Tata busana SMK: Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Hallett, C., & Johnston, A. (2014). Fabric for fashion: The complete guide
Hendriyani, I. G. A. D. (2024, Maret 27) Menparekraf: Indonesia Fashion Week
perkuat ekosistem fesyen tanah air (Siaran pers). Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Jiu, Z., & Sethi, M. H. (2025). Is Upcycling the Best Approach for Designers to
Contribute to Sustainable Textile Industry? TEXTILE, 1–13.
https://doi.org/10.1080/14759756.2025.2465167 Karima,& Arumsari, A. (2019). Pengolahan limbah tekstil dengan teknik mixed
media untuk pembuatan produk fashion accessories. e-Proceeding of Art
& Design, 6(2), 2145–2150.
Karima, S. A. A. (2023). Penerapan embellishment menggunakan mixed material
pada produk fashion dengan inspirasi anggrek bulan (Tugas akhir,
Universitas Telkom)
Krulinasari, W., & Yusnandi, Y. (2021). Tinjauan limbah kain sisa produksi menurut
hukum internasional dan hukum nasional. Seminar Nasional Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Lampung: Universitas Sang Bumi Ruwa
Jurai.
Leliana Sari, D. A. P. (2018). Aplikasi teknik manipulation textile pada desain
busana. Prodi Desain Mode, Institut Seni Indonesia Denpasar.
Myers, G. J. (2014). Designing and selling recycled fashion: Acceptance of upcycled
secondhand clothes by female consumers age 25 to 65 (Disertasi master.
North Dakota State University.)
Textile Exchange. (2024, September 26). Materials Market Report 2024.
https://textileexchange.org/knowledge-center/reports/materials-marketreport-2024/
Thittichai, K. (2007). Hot textiles: Inspiration and techniques with heat tools.
Batsford.



