PENGOLAHAN POTENSI PEWARNA ALAMI TEKSTIL BATANG PISANG KEPOK DAN MORDAN SEBAGAI PENGHASIL MOTIF DENGAN STENSIL
Abstract
Pewarnaan alami tekstil pada umumnya dilakukan dengan proses pencelupan.
Namun ada potensi lain yang dapat diolah untuk menciptakan teknik pewarnaan lain.
Pada penelitian ini menemukan adanya potensi pengolahan teknik pewarnaan lain yaitu
menciptakan motif dengan bahan alami batang pisang kepok (M Parasidiaca .L) dan
mordan. Mordan selain untuk pengikat warna, dapat juga memunculkan warna pada
kain dengan pengolahan setiap pencelupan yang berbeda. Berdasarkan dari hasil metode
pencelupan ini kemudian batang pisang kepok diolah menjadi pewarna yang dapat
membentuk dan memunculkan motif pada kain menggunakan teknik stensil. Tujuan dari
pengolahan batang pisang dan mordan tersebut untuk memberikan inovasi teknik
pewarnaan kain dan pembentukan motif pada kain dengan teknik stensil. Proses ini
memiliki keunggulan dapat menciptakan motif dan warna bervariasi sesuai dengan
karakter generasi saat ini dengan menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan.
Kata kunci : Batang pisang kepok, mordan, sensil, pewarna alami tektil.
References
Angraini, F. (2021). Perbedaan Mordan Asam Sitrat Dan Asam Cuka Terhadap Hasil
Pencelupan Bahan Katun Menggunakan Ektrak Ubi Jalar Ungu . Jurnal
Pendidikan, Busana, Seni, Dan Teknologi , 20.
Antonius. (2019). Pemanfaatan Selulosa Batang Pohon Pisang (Musa Paradisiaca)
Sebagai Bahan Alternatif Dalam Pembuatan Kertas Hvs. Lomba Karya
Tulis Ilmiah 2018 Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas
Tanjungpura, 1.
Ardani. (2018). Pengaruh Jenis Mordan Dan Proses Mordanting .
Indonesia Journal Of Halal, 1i2(10.14710), 2.
Kwartiningsih, E. (2010). Pemanfaatan Getah Berbagai Jenis Dan Bagian Dari Pohon
Pisang. E K U I L I B R I U M, 6.
Nana. (2023). Pengaruh Mordan Tunjung Terhadap Pencelupan Bahan Katun.
Jurnal Seni Rupa, 12(2301-5942), 567.
Nisa, S. (2021). Eksplorasi Ekstrak Pewarna Alami. JURNAL RUPA, 2. Nuky. ( 2019).
Pengaplikasian Teknik Stensil Dengan Pewarna . EProceeding Of Art & Design, 6( 2355-9349), 4199.
Nur, R. (2019). Laporan Tugas Akhir Aplikasi Zat Warna Alami Dari Pelepah Pisang
Raja, Pisang Kepok Dan Pisang Kulit Tipis Pada Kain Batik. Laporan
Tugas Akhir Program Studi Diploma Iii Teknik Kimia Universitas
Sebelas Maret, 1.
Paryanto. (2012). Pembuatan Zat Warna Alami Dalam Bentuk Serbuk Untuk
Mendukung Industri Batik Di Indonesia. Jurnal Rekayasa Proses,
(10.22146), 1.
Putra, B. (2014). Ekstraksi Zat Warna Alam Dari Bonggol Tanaman Pisang (Musa
Paradiasciaca L.) Dengan Metode Maserasi, Refluks, Dan Sokletasi . Jurusan Kimia Fmipa Universitas Udayana, Bukit Jimbaran , 113-
Rahmi, A. (2021). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Pisang Kepok, Pisang Mas Dan
Pisang Nangka Menggunakan Metode Dpph. Jurnal Ilmu Farmasi Dan
Farmasi Klinik (JIFFK) , 78.
Setiofitria, N. (2019). Pengaplikasian Teknik Stensil Dengan Pewarna Indigofera
Pada Produk Fesyen . Universitas Telkom, S1 Kriya, 4200.
Sofyan Salam, H. D. (2020). Pengetahuandasarsenirupa (1 Ed.).
Makasar: Badanpenerbit Unm.
Suarsa, W. (2021). Optimasi Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Zat Warna Alam Dari
Batang Pisang Kepok (Musa Paradiasiaca L. Cv Kepok) Dan Batang
Pisang Susu (Musa Paradiasiaca L. Cv Susu). Jurnal Kimia, 1.
Sulistiami. (2013). Pengunaan Penguat Jenis Mordan Dan Daun Jambu terhadap
Hasil Pewarnaanteknik Ikat Celuppada Kain Katun. Dosen
Fkipuniversitas Pgri Adi Buana Surabaya, 16,, 28.
Syarifah. (2024). Pengolahan Daun Alpukat Sebagai Pewarna Alami . E- Proceeding
Of Art & Design, Vol.11( 2355-9349), 9070.
Wahyu, C. (2017). Analisis Efektivitas Kapur Tohor Dan Zeolit Untuk Peningkatan
Ph Dan Penurunan Kandungan Logam Fe Dan Cu Pada Pengolahan Air
Asam Tambang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Iv , A-44.



