UPCYCLING SISA KAIN SINTETIS MENGGUNAKAN PROSES HEAT SETTING UNTUK MENGHASILKAN TEKSTUR PADA PRODUK FASHION

Authors

  • Jesicca Marzela Kurnia Pratama Telkom University
  • Arini Arumsari Telkom University
  • Shella Wardhani Putri Telkom University

Abstract

Pertumbuhan industri fashion memicu peningkatan limbah tekstil, khususnya
dari serat sintetis yang sulit terurai. Amore Mio Studio dan Hanna Kebaya menghadapi
permasalahan penumpukan sisa kain sintetis yang belum terkelola secara optimal.
Penelitian ini bertujuan mengolah sisa kain tersebut melalui metode upcycling dengan
proses heat setting menggunakan teknik perebusan dan pengikatan shibori untuk
menciptakan tekstur kain baru yang bernilai secara estetika dan fungsional. Dengan
pendekatan kualitatif, dilakukan studi literatur, observasi, wawancara, dan eksplorasi.
Hasil menunjukkan bahwa metode ini mampu meningkatkan nilai guna sisa kain,
menghasilkan tekstur yang dipengaruhi karakter kain, dan efektif pada lembaran besar.
Material hasil olahan diaplikasikan dalam desain busana sebagai elemen struktural dan
visual. Penelitian ini membuktikan bahwa sisa kain sintetis berpotensi menjadi material
inovatif yang mendukung prinsip desain berkelanjutan dan berkontribusi dalam
pengurangan limbah industri fashion.
Kata kunci: heat setting, limbah kain sisa sintetis, tekstur kain, upcycling

References

Arumsari, A. (2023). Webinar: Humanity Centered Design for Future Society

(HuCEAD) [Webinar]. Besler, N., Gloy, Y. S., & Gries, T. (2016). Analysis of the heat setting process. IOP

Conference Series: Materials Science and Engineering, 141(1), 012018.

Chan, E. (2021). Why is there still so much hidden plastic in our clothes?. Vogue

India. Diakses pada 21 April 2025

dari https://www.vogue.in/fashion/content/why-is-there-still-so-muchhidden-plastic-in-our-clothes

Darmojo, H. S., Wardoyo, T., & Pandopotan, R. (2020). Pengaruh temperatur pada

proses pendegradasian kain poliester 100% dengan natrium hidroksida

(NaOH) terhadap derajat putih (whiteness). Jurnal Pendidikan dan Aplikasi

Industri (UNISTEK), 7(2), 82–88.

Diandra, D., & Rais, Z. (2012). Eksplorasi teknik emboss dan printing dengan energi

panas dari kain sintetis. Craft, 1(1), 1–6.

Hafidzah, S., & Santoso, R. E. (2024). Upcycling perca brokat dengan tule

menggunakan metode sirkular resource-pressure. Journal of Fashion &

Textile Design Unesa, 5(1), 31–40.

Hanifah, H., & Arumsari, A. (2018). Konsep upcycle sebagai alternatif solusi

pemanfaatan kebaya lama. E-Proceeding of Art & Design, 5(3).

Krulinasari, W., & Yusnandi, Y. (2021). Tinjauan limbah kain sisa produksi menurut

hukum internasional dan hukum nasional. Seminar Nasional Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat, 57–64.

Novena, M. (2025). Industri “fast fashion” hasilkan limbah tekstil tak terkelola 92

juta ton per tahun. Kompas.com. Diakses pada 27 Juni 2025 dari

https://lestari.kompas.com/read/2025/04/11/073000286/industri-fastfashion-hasilkan-limbah-tekstil-tak-terkelola-92-juta-ton-per?page=all

Prasetya, C., Lailissa’adah, L., Naziah, A., Maisarah, M., Qumarani, Y., & Roslina,

N. (2024). Upcycling limbah anorganik: Strategi efektif untuk memperkuat

profil pelajar Pancasila dan mewujudkan zero waste school di Aceh

Timur. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Kepri, 4(2), 38–46.

Published

2025-09-18

Issue

Section

Prodi S1 Kriya