RED STRING THEORY SEBAGAI BENTUK VISUALISASI PERAN TAKDIR DAN PILIHAN HIDUP PEREMPUAN DALAM KARYA FOTOGRAFI KONSEPTUAL

Authors

  • Rizqa Humaira Ghassani Telkom University
  • Adrian Permana Zen Telkom University
  • Axel Ramadhan Ridzky Telkom University

Abstract

Dalam kehidupan manusia, takdir dan pilihan sering kali menjadi dua konsep yang saling terhubung,
membentuk perjalanan hidup individu. Takdir sering dipahami sebagai kuasa Tuhan atau hukum alam,
sementara pilihan menekankan kebebasan individu. Di Indonesia, budaya patriarki yang mengakar
menciptakan keƟmpangan gender, membatasi peran perempuan dan menyebabkan berbagai bentuk
diskriminasi. Karya ini mengeksplorasi konŇik antara takdir dan kebebasan perempuan menggunakan
metafora Red String Theory atau Teori Benang Merah yang berasal dari mitologi Asia tentang ikatan
takdir yang menghubungkan individu. Melalui fotograĮ konseptual dengan teknik cetak lenƟcular,
karya ini menggambarkan perjuangan perempuan melawan tekanan sosial dan budaya patriarki, dari
keterikatan pada "benang merah" hingga pembebasan diri. Teknik long exposure digunakan untuk
memperkuat transformasi emosional. Sementara itu, teknik lenƟcular memungkinkan visual berubah
sesuai sudut pandang penonton, menciptakan efek interakƟf yang mendalam. Efek ini Ɵdak hanya
memperkaya pengalaman visual, tetapi juga menunjukkan bahwa sudut pandang seseorang terhadap
takdir dan pilihan hidup bisa berbeda-beda, tergantung dari cara mereka melihatnya.
Kata Kunci : Red String Theory, Takdir, Pilihan Hidup, Perempuan, Patriarki, FotograĮ Konseptual,
Lecticular.

References

Crenshaw, K. (2003). “Traffic at the Crossroads: Multiple Oppressions,” Sisterhood

is Forever: The Women’s Anthology for a New Millennium. Washington

Square Press

Hooks, Bell. (2000). Feminism is for everybody : passionate politics. South End

Press 2000

Surahman, M. (2015). Feminisme: Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan

Gender. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.

Fathalah, H. (2015). Masalah Gender dan Peran Perempuan dalam Masyarakat.

Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Cohen, M., & Macfarlane, J. (2014). Gender and Mental Health: The Role of

Feminism in the Mental Health Debate. Routledge

Tong, R. (2009). Feminist Thought: A More Comprehensive Introduction. Boulder,

CO: Westview Press.

Cotton, Charlotte. (2004). The Photograph as Contemporart Art. Thames & Hudson Sartika, D. Rasidah. Yusuf, M. Irwansyah. Yusdiana, E. Novita, RW. Lensa, R. &

Fauzi, F. (2024). Kajian Filsafat Manajemen Pendidikan Islam: Paradoks

dan Teori. Sada Kurnia Pustaka

Triadi, D. (2013). Secret Lighting. Gramedia Pustaka Utama

Langford, MJ. & Andrews, P. (2005). Langford’s Starting Photography: A Guide to

Better Pictures for Film and Digital Camera Users. Focal Press

Zen, AP. & Trihandono, D. (2022). Perkembangan Seni Fotografi dan Sinematografi

Serta Tantangannya Pada Era pasca Pandemi Covid-19.

Susanto, A. A. (2017). Fotografi adalah Seni: Sanggahan terhadap Analisis Roger

Scruton Mengenai Keabsahan Nilai Seni dari Sebuah Foto. Journal of

Urban Society’s Art, 4(1), 49-60.

Palindangan, L. K. (2013). Tinjauan Filosofis Tentang Hidup, Tujuan Hidup,

Kejahatan, Takdir, dan Perjuangan. Jurnal Ilmiah Widya, 218738.

Samalitin, S. (2021). Invisible thread: Understanding the red string theory.

Medium.com. https://medium.com/@samalitin/

Neurolaunch. (2024). Red string theory: Psychology.

https://neurolaunch.com/red-string-theory-psychology/ Psychology.

Neurolaunch.com

Published

2025-11-20

Issue

Section

Prodi S1 Seni Rupa