REPRESENTASI PENERIMAAN DIRI SEBAGAI KRITIK TERHADAP STANDAR KECANTIKAN MELALUI KARYA LUKIS
Abstract
Standar kecantikan yang dominan dalam masyarakat sering kali bersifat diskriminatif dan
tidak inklusif, terutama terhadap individu dengan warna kulit gelap. Pandangan ini tidak hanya
menimbulkan ketidakadilan, tetapi juga kerap memicu perilaku bullying, yang berdampak
signifikan terhadap menurunnya kepercayaan diri serta terganggunya kesehatan mental
seseorang. Tugas Akhir ini mengangkat tema self-acceptance sebagai bentuk respons kritis
terhadap tekanan tersebut. Melalui pendekatan seni lukis dan penggunaan teknik mix media pada
medium kaca, karya ini merepresentasikan pengalaman personal penulis dalam menghadapi
stigma kecantikan dan proses menemukan serta menerima jati diri secara utuh. Karya dituangkan
dalam tiga seri lukisan yang masing-masing menggambarkan tahap emosional berbeda dalam
perjalanan menuju penerimaan diri. Dengan visual yang bersifat simbolik dan reflektif, karya ini
diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif serta membuka ruang dialog bagi audiens
terkait pentingnya mendekonstruksi standar kecantikan yang sempit.
Kata kunci: Standar kecantikan, bullying, self-acceptance, seni lukis, representasi visual.
References
Ades, D. (1990). Dali. Thames and Hudson.
Adorno, T. W., & Horkheimer, M. (2002). Dialectic of Enlightenment: Philosophical
Fragments (E. Jephcott, Trans.). Stanford University Press. (Original work published 1947)
Grogan, S. (2016). Body image: Understanding body dissatisfaction in men, women and
children (3rd ed.). Routledge.
Poerwadarminta, W. J. S. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa,
Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka.
Saraswati, L. A. (2017). Putih: Warna kulit, ras, dan kecantikan di Indonesia transnasional.
Marjin Kiri.
Soedarso Sp. (1990). Seni Lukis: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.
Sumatono, (2000). Peran Kekuasaan Dalam Seni Rupa Kontemporer Yogyakarta. Dalam
Outlet: Yogya Dalam Peta Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Yayasan Seni Cemeti.
Jurnal:
Anjani, N., Alejendra, A., Alvaro, A. R., Mahardika, A., & Prasetyo, H. (2024). Pengaruh
negatif standar kecantikan dalam media sosial terhadap citra diri remaja perempuan.
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora, 2(7), 366–372. Retrieved from
https://jurnal.kolibi.org/index.php/kultura/article/view/1908
Asnawi, M. H. (2019). Pengaruh Perundungan Terhadap Perilaku Mahasiswa. Jurnal
Sinestesia, 9(1), 33–39. https://sinestesia.pustaka.my.id/journal/article/view/46
Fardouly, J., Magson, N. R., Johnco, C. J., Oar, E. L., & Rapee, R. M. (2018). Parental control
of the time preadolescents spend on social media: Links with preadolescents' social media
appearance comparisons and mental health. Journal of Youth and Adolescence, 47(7),
–1468. https://doi.org/10.1007/s10964-018-0870-1
Li, E. P., Min, H. J., Belk, R. W., Kimura, J., & Bahl, S. (2008). Skin lightening and beauty in
four Asian cultures. In A. Y. Lee & D. Soman (Eds.), NA—Advances in Consumer Research
(Vol. 35, pp. 444-449). Association for Consumer Research. Retrieved from
http://www.acrwebsite.org/volumes/13415/volumes/v35/NA-35
Saraswati, L. A. (2010). Cosmopolitan whiteness: The effects and affects of skin-whitening
advertisements in a transnational women's magazine in Indonesia. Meridians: Feminism,
Race, Transnationalism, 10(2), 15-41. https://doi.org/10.2979/meridians.2010.10.2.15
Yan, Y., & Bissell, K. (2014). The globalization of beauty: How is ideal beauty influenced by
globally published fashion and beauty magazines? Journal of Intercultural Communication
Research, 43(3), 194-214. https://doi.org/10.1080/17475759.2014.917432



