VISUALISASI PERASAAN KESEPIAN EMOSIONAL MELALUI KARYA SENI DRAWING
Abstract
Kesepian adalah sebuah kondisi di mana seseorang merasakan kurangnya
koneksi emosional dengan orang lain. Perasaan ini sering muncul ketika perhatian
atau kepedulian yang diterima dirasa tidak mencukupi, sehingga seseorang merasa
tidak memiliki ruang yang aman untuk mengungkapkan pikiran dan emosinya. Karya
ini mengeksplorasi kesepian dan berbagai bentuk kesedihan melalui bahasa visual
yang ekspresif. Charcoal dipilih sebagai media utama karena karakteristiknya yang
kasar dan bertekstur, yang secara simbolis mencerminkan kekosongan, beratnya
perasaan, dan intensitas dramatis dari keterasingan emosional. Melalui karya “Kraos
Sepi Wonten ing Manah” penulis ingin menyampaikan bahwa dampak dari kesepian
yang terjadi pada diri sendiri dapat berpengaruh pada orang-orang terdekat tanpa
disadari. Melalui karya ini, seniman ingin menciptakan ruang bagi perasaan-perasaan
yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Pada saat yang sama, karya ini juga
mengajak para penonton untuk lebih peduli terhadap perjuangan diam-diam yang
mungkin dirasakan oleh orang-orang di sekitar mereka dan menyadari bahwa
kesepian emosional jauh lebih umum daripada yang tampak di permukaan.
Kata Kunci: ekspresionisme, emosional, kesepian, seni drawing.
References
Erol, Z. (2022). Psikologi Kesepian: Mengurai Pengabaian Emosional dan
Kesepian Kronis.
Jannah, Miftahul (2024). Kesehatan Mental Remaja: Dalam Kesepian,
Disfungsi Keluarga, dan Persahabatan.
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=oTkqEQAAQBAJ&oi=fnd&p
g=PP1&dq=related:WWruHbT844oJ:scholar.google.com/&ots=
G-n8baokED&sig=kn9oeuyW86_DWNoBP8LzkJBZZ4&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Kartika, D. I (2017). Seni Rupa Modern. 34.
Jurnal
Adystia, S., Wiguna, I., & Rohadiyat, V., (2024). Representasi Perbedaan
Karakter Antara Kakak Dan Adik Dalam Karya Lukis Mix Media. EProceeding of Art &Design, Query date: 2025-05-23 12:08:54.
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.ph
p/artdesign/article/view/25374
Alfasma, W., Santi, D. E., & Kusumandari, R. (2022). Loneliness dan Perilaku
agresi pada remaja fatherless. 3, 44. Basuki, wasis. (2015). Faktor-faktor penyebab kesepian terhadap tingkat
depresi pada lansia penghuni panti social tresna werdha nirwana
puri kota Samarinda. 3(2), 127.
Dewi, S. R. (2021). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesepian Pada
Remaja Di Panti Asuhan Putra Bangsa Padang.
Firdaus, M., Endriawan, D., & Wiguna, I. P. (2024). Visualisasi Pengaruh Afeksi
Orang Tua pada Pertumbuhan Anak dalam Karya Film
Eksperimental. E-Proceeding of Art &Design, 11, 4317.
Fitriana, E., Sari, R. P., & Wibisono. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Tingkat Kesepian pada Lansia. 1, 98.
Gusti, P. P. S., & Winarno. (2021). Karya Seni Lukis Abstrak Ekspresionisme
Sebagai Daya Tarik Visual Coffeeshop “Budaya Kopi Mojokerto".
(Vol. 9 No. 3 (2021): Vol 9 No 3 2021), 316.
Ismurdyahwati, I. (2023). Drawing, Representasi Ruang Batin. 09, 80.
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v9i02.149
Khoiruddin, M. A. (2018). Perkembangan Anak Ditinjau dari Kemampuan
Sosial Emosional. 29 (https://ejournal.uitlirboyo.ac.id/index.php/tribakti/issue/view/74),
https://doi.org/10.33367/tribakti.v29i2.624
Mufidah, N., Wiguna, I. P., & Zen, A. P. (2024). Gangguan Kecemasan dan
Ketakutan Akan Kematian Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya
Drawing Charcoal. E-Proceeding of Art &Design, 11, 9702.



