VISUALISASI PROSES PENERIMAAN DIRI DALAM KARYA EMBROIDERY PAINTING

Authors

  • Della Nurdwiani Widyantoro Telkom University
  • Iqbal Prabawa Wiguna Telkom University
  • Ganjar Gumilar Telkom University

Abstract

Dalam menjalani kehidupan, insecurity bukanlah perasaan yang asing. Rasa
insecure dapat memengaruhi kualitas hidup secara negatif. Jika tidak diatasi dengan
baik, rasa insecurity yang mendalam dapat memecahkan keutuhan identitas individu.
Untuk mencegah atau memperbaiki dampaknya, seseorang perlu sadar akan
insecurity yang dirasakannya dan menggali lebih dalam untuk mengetahui penyebab
perasaan itu muncul. Dari situ, individu terus melakukan eksplorasi diri hingga dapat
pencerahan terhadap identitasnya dan menemukan kekurangan serta kelebihan
yang dimilikinya. Dengan menerima semua aspek dirinya yang autentik,seseorang
dapat meraih self-acceptance. Proses penerimaan diri ini menjadi gagasan yang akan
dituangkan pada karya tugas akhir, dengan pengalaman pribadi sebagai acuan
utama. Metode embroidery painting digunakan dengan bantuan visual surealis dan
penggunaan benang sebagai simbol hubungan seseorang dengan dirinya yang paling
autentik. Karya tugas akhir ini dibuat untuk berbagi perspektif mengenai bagaimana
individu tertentu menjalani proses penerimaan diri dan juga dengan harapan bagi
audiens yang melihatnya dapat termotivasi untuk terbuka dengan dirinya.
Kata kunci: Insecurity, Eksplorasi Diri, Penerimaan Diri, Embroidery Painting

References

Rani, S., Jining, D., & Shah, D. (2021). Embroidery and Textiles: A Novel

Perspective on Women Artists' Art Practice. Rupkatha Journal on

Interdisciplinary Studies in Humanities (13.4), 1(11).

Rizki, N. jimatul. (2022). Teori Perkembangan Sosial dan Kepribadian dari

Erikson (Konsep, Tahap Perkembangan, Kritik & Revisi, dan

Penerapan). Epistemic: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(2), 153–172.

Rogers, C. R. (1963). The concept of the fully functioning

person. Psychotherapy: Theory, Research & Practice, 1(1), 17–26.

Sinaga, O. E., & Alurmei, W. A. (2024). Membangun Self-Acceptance Untuk

Mengurangi Rasa Insecure Terhadap Standar Kesuksesan. Afeksi:

Jurnal Psikologi, 3(3), 170–173.

Suryana, E., Wulandari, S., Sagita, E., & Harto, K. (2022). Perkembangan Masa

Remaja Akhir (Tugas, Fisik, Intelektual, Emosi, Sosial dan Agama) dan

Implikasinya pada Pendidikan. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu

Pendidikan, 5(6), 1956-1963.

Ukhti Aisya Rania, & Nina Yuliana. (2023). Self-Acceptance Untuk Mengurangi

Insecurity Terhadap Standar Kecantikan Di Instagram. Triwikrama:

Jurnal Ilmu Sosial, 2(6), 103–113.

Wiguna, I. P. (2019, September). Medium Cahaya Sebagai Bahasa Lukisan.

In Sandyakala: Prosiding Seminar Nasional Seni, Kriya, dan

Desain (Vol. 1, pp. 164-170).

Yan, R. (2024). The Influence of Surrealism on Contemporary

Design. International Journal of Education and Humanities, 13(1), 116-

Zarrett, N., & Eccles, J. (2006). The passage to adulthood: Challenges of late

adolescence. New directions for youth development, 2006(111), 13-

Erikson, E. H., (1968) Identity Youth and Crisis. New York. Norton

Forgas, J.P., Crano, W.D., Fiedler, K. (2023) The Psychology of Insecurity:

Seeking Certainty Where None Can Be Found. New York. Taylor &

Francis

Jahja, Y., (2011) Psikologi Perkembangan. Jakarta. Prenadamedia

Parker, R. (2010) The Subversive Stitch: Embroidery and the Making of the

Feminime. London. Bloomsbury Academic

SP., Soedarso (2000) Sejarah Seni Rupa Modern. Yogyakarta. Penerbit ISI

Aminah, S. (2020, November 30). Good looking; bullying and insecure.

Bastaman, H. D. (1996). Psikologi dan Seni: Sebuah Perjumpaan. Psikologika:

Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 1(1), 5-13.

Ernawati, E. (2020). Psikologis Dalam Seni: Katarsis Sebagai Representasi

Dalam Karya Seni Rupa. DESKOVI: Art and Design Journal, 2(2), 105–

Published

2025-11-20

Issue

Section

Prodi S1 Seni Rupa