VISUALISASI RELATIVISME MORAL DALAM SENI INSTALASI SEBAGAI DAMPAK SEKULARISME

Authors

  • Eka Christian Situmorang Telkom University
  • Didit Endriawan Telkom University
  • Ranti Rachmawanti Telkom University

Abstract

Fenomena sekularisme ekstrem di masyarakat urban Indonesia
memunculkanrelativisme moral yang mengaburkan batas antara nilai benar dan
salah. Peminggiran nilai-nilai spiritual dari kehidupan publik menciptakan
ketidakseimbangan moral yang berdampak pada krisis identitas dan kehilangan
makna hidup. Penelitian ini bertujuan untuk memvisualisasikan isu relativisme moral
melalui karya seni instalasi interaktif. Metode yang digunakan adalah pendekatan
artistik konseptual dengan eksplorasi bentuk, material, dan interaksi partisipatif.
Karya berjudul Ruang Netral, Nilai Kabur menggabungkan elemen seperti prisma
segienam berlapis cermin distorsi, bola bosu, dan enam tiang C-Stand sebagai simbol
keseimbangan spiritual dan keragaman agama di Indonesia. Hasilnya menunjukkan
bahwa interaksi audiens dengan instalasi mampu menciptakan pengalaman reflektif
atas disorientasi moral dan pentingnya nilai spiritual dalam kehidupan modern. Karya
ini tidak hanya menjadi medium ekspresi artistik, tetapi juga sarana kritik sosial dan
ruang kontemplatif terhadap krisis nilai dalam masyarakat yang semakin sekuler.
Kata kunci: instalasi interaktif, relativisme moral, sekularisme, seni konseptual

References

Beyer, C. (2019). The Hexagram’s Use in Religion. LearnReligions.

https://www.learnreligions.com/the-hexagram-96041

Bishop, C. (2014). Installation art and experience. In Installation art: A critical

history (pp. 6–47). Tate Publishing.

Dean, T. (2021). Ethics explainer: Moral relativism. Ethics.org.au.

https://ethics.org.au/ethics-explainer-moral-relativism/

Endriawan, D. (2012). Menafsirkan makna karya seni rupa melalui metode

kritik seni. Jurnal Seni Rupa & Desain, 1(1).

https://scholar.google.com/

Galen, L. W. (2016). The Nonreligious: Understanding Secular People and

Societies. Oxford University Press.

KPAI. (2024). Survei perilaku digital remaja Indonesia. Komisi Perlindungan

Anak Indonesia.

Life, P., Forum, P., & Judis, J. (2005). Discussion: Secular Europe and Religious

America: Implications for Transatlantic Relations. Pew

Research Center. https://www.pewresearch.org/

Maolani, M. (2023). Kritik pemikiran relativisme moral yang dibangun dari

temuan di bidang neuroscience. Jurnal Filsafat Islam, 5(1).

https://pdfs.semanticscholar.org/

Sendang, L., Trihanondo, D., & Rachmawanti, R. (2024). Penggambaran

kematian pada instalasi interaktif. eProceeding of Art & Design,

(6), 9818–9838. Shotwell, M. (2023). Learning about contemporary art: What is interactive

art? Cultivate. https://www.cultivategrandrapids.org/

Usturali, A. (2015). A conceptual analysis of secularism and its legitimacy in

the constitutional context. Yale Macmillan Center.

https://macmillan.yale.edu/

Weber, M. (2014). The Protestant ethic and the spirit of capitalism. In Religion,

Postcolonialism, and Globalization: A Sourcebook (pp. 39–47).

Bloomsbury Publishing.

https://doi.org/10.4324/9781003320609-30

Yabu, Y. (2004). Memahami seni konseptual di Indonesia. Jurnal Seni Rupa,

(3).

Published

2025-11-20

Issue

Section

Prodi S1 Seni Rupa