Visualisasi Tabur Tuai dalam Seni Instalasi Televisi Analog dan Video Digital
Abstract
Setiap tindakan yang kita lakukan hari ini ibarat benih yang ditanam dan akan
menentukan hasil yang dituai di masa depan. Konsep “tabur tuai” menggambarkan
prinsip sebab-akibat yang berlaku dalam kehidupan, di mana setiap pilihan membawa
konsekuensi di kemudian hari. Dalam karya instalasi ini, penulis mengajak audiens
merenungkan pentingnya kesadaran akan dampak dari setiap keputusan. Media televisi
analog, video digital, dan teknologi hologram digunakan sebagai metafora visual untuk
menyoroti hubungan pola pikir kolektif dalam masyarakat. Motion graphic memperkuat
pesan visual sehingga penonton dapat merasakan bagaimana keputusan kecil dapat
memicu rangkaian peristiwa yang lebih besar. Karya ini diharapkan menjadi ruang
refleksi bersama yang mendorong audiens untuk bertindak lebih bijaksana dan
bertanggung jawab. Dengan demikian, instalasi ini bukan hanya ekspresi artistik, tetapi
juga sarana edukasi dan ajakan membangun masa depan yang lebih baik.
Kata kunci: Tabur Tuai, Refleksi, Motion Graphic, Hologram.
References
Buku dan Buku Elektronik
Aristoteles. (350 SM). Etika Nicomachean. Kant, I. (1785). Dasar-dasar
metafisika moral.
Kimmel, M. S., & Messner, M. A. (2018). Men's lives (10th edPearson.
Kurniawan, S. (n.d.). Hukum tabur tuai.
Marzuki, P. M. (2017). Penelitian hukum. Kencana. Mill, J. S. (1863).
Utilitarianism. Parker, Son, and Bourn.
Jurnal dan Artikel Akademik
Adisaputra, F., Budyartati, S., & HS, A. K. (2020). Hubungan penggunaan
aplikasi TikTok dengan degradasi karakter siswa SD. Jurnal Psikologi Pendidikan,
(1), 1–20.
Glick, P., & Fiske, S. T. (1996). The ambivalent sexism inventory:
Differentiating hostile and benevolent sexism. Journal of Personality and Social
Psychology, 70(3), 491–512.
https://doi.org/10.1037/0022-3514.70.3.491
Noegroho, B. (2023). Integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan karakter.
Jurnal Pendidikan, 10(2), 123–135. Surbakti, E. B. (2021). Makna hukum tabur tuai menurut Galatia 6:7-
dan pengaruhnya terhadap kehidupan orang Kristen.
Rachmawanti, R., & Yuningsih, C. R. (2022). Art exhibition in digital art
space as social interaction arena for artists towards the metaverse era. Jurnal
Sosioteknologi, 21(2), 123-135.
Ridzky, A. R. (2018). Gerakan seni rupa baru dan pansensualisme dalam
seni rupa modern Indonesia [Tesis, Telkom University]. Repository Telkom
University.
Yuningsih, C. R., & Rachmawanti, R. (2022). Implementasi teknologi dalam
teknik melukis. Jurnal Visual Ideas, 2(2), 76-82.
Laporan dan Dokumen Resmi
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2021). Climate
change 2021: The physical science basis. Contribution of working group I to the
sixth assessment report of the intergovernmental panel on climate change.
Cambridge University Press.
Website dan Sumber Online
Betancourt, M. (2012). The origins of motion graphics. Cinegraphic.
Dahrendorf, R. (1960). Teori konflik modern.
https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34
Dugis, V. (2017). Teori hubungan internasional: Perspektif-perspektif
klasik.
https://www.researchgate.net/publication/321709080_Teori_Hubungan_Int
ernasional_Perspektif-Perspektif_Klasik
Gallagher, R. (2020). Exploring motion graphics.



