VISUALISASI TEKANAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM FILM EKSPERIMENTAL PRESSURE
Abstract
Pressure adalah film eksperimental menggambarkan tentang tekanan
psikologis yang dialami anak akibat ekspektasi, tuntutan, dan kontrol berlebihan dari
orang tua. Dalam masyarakat yang menjunjung tinggi kesuksesan konvensional,
anak kerap dijadikan proyeksi harapan tanpa memikirkan kondisi emosionalnya.
Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana pola asuh yang menekan
dapat menimbulkan dampak psikologis yang tersembunyi, seperti ketakutan,
keterasingan, dan ketidakpercayaan diri. Tujuan film ini adalah mengedukasi dan
membuka ruang refleksi tentang pentingnya empati dan komunikasi dalam keluarga.
Melalui pendekatan non-naratif dan simbolis, film ini menggunakan elemen visual
seperti pencahayaan kontras, warna gelap, serta pergerakan kamera yang tidak
terlalu stabil untuk menggambarkan ketidakstabilan emosin anak. Audio
instrumental, suara repetitive, dan momen keheningan dipakai untuk menimbulkan
ketidaknyamanan yang mencerminkan kecemasan batin. Temuan umum dari
eksplorasi ini menunjukan bahwa tekanan dari orang tua seringkali tidak tampak
secara fisik, namun berdampak besar terhadap Kesehatan mental anak.
Kesimpulannya, Pressure bukan hanya karya visual, tetapi juga media reflektif yang
bermanfaat bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam memahami pentingnya
mendukung perkembangan emosional anak.
Kata kunci : Tekanan psikologis, pola asuh, kesehatan mental anak, film
eksperimental.
References
Sahid, N. (2016). SemioƟka untuk Teater, Tari, Wayang Purwa dan Film. Yogyakarta:
Gigih Pustaka Mandiri.
Bellatoni, P. (2005). If it’s Purple, Someone’s Gonna Die: The Power of Color in Visual
Storytelling for Film. London: Routledge.
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. New Jersey: PrenƟce Hall.
PraƟsta, Himawan. (2008) Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Lovejoy, Margot. “Digital Currents: Art in the Electronic Age.” Routledge, 2004.
Meigh-Andrews, Chris. “A History of Video Art: The Development of Form and
FuncƟon.” Bloomsbury Academic, 2013.Rush, Michael. “Video Art.” Thames & Hudson, 2007.
Mondloch, Kate. “Screens: Viewing Media InstallaƟon Art.” University of
Minnesota Press, 2010.
Packer, Randall, and Ken Jordan (eds). “MulƟmedia: From Wagner to Virtual
Reality.” W.W. Norton & Company, 2001.
Paul, ChrisƟane. “Digital Art.” Thames & Hudson, 2015.
Shaw, Jeīrey, and Peter Weibel (eds). “Future Cinema: The CinemaƟc Imaginary
AŌer Film.” MIT Press, 2003.
Dixon, Steve. “Digital Performance: A History of New Media in Theater, Dance,
Performance Art, and InstallaƟon.” MIT Press, 2007.
Munoz, Jose Esteban. “DisidenƟĮcaƟons: Queers of Color and the Performance of
PoliƟcs.” University of Minnesota Press, 1999.
Birringer, Johannes. “Performance, Technology, and Science.” PAJ PublicaƟons,
Jurnal
SulisƟyawaƟ, P. (2019). Analisis Komponen Visual Dasar SinematograĮ Dalam Film
Live AcƟon “Green Book”. Demandia: Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen
Desain, dan Periklanan, 4(2), 172-198.
Barseli, Mufadhal., Ifdil, Ifdil., & Fitria, Linda. (2020). Stress akademik akibat Covid19.
JPGI Jurnal PeneliƟan Guru Indonesia, 5 (2), 95-99.
Meilani, M. 2013, ‘Teori Warna: Penerapan Lingkaran Warna dalam Berbusana.
Humaniora,’ 4(1), 326-338.
Mudjiono, Y. (2011). Kajian SemioƟka Dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1),
-138.
Monica, Monica, and Laura C. Luzar. (2011) Efek Warna dalam Dunia Desain dan
Periklanan, 2(2), 1084-1096.
Pradopo, R. (2012). SEMIOTIKA: TEORI, METODE, DAN PENERAPANNYA DALAM
PEMAKNAAN SASTRA. Humaniora, 11(1), 76-84.



