Penyutradaraan Film Dokumenter Kontradiksi Observational Sebagai Kritik Sosial Untuk Kawasan Seberang Ulu Palembang
Abstract
Palembang terbagi menjadi 2 wilayah yaitu Seberang Ilir dan Seberang Ulu. pada masa kesultanan Palembang Darussalam, penduduk pendatang kota Palembang lebih banyak tinggal di Seberang Ulu. Dahulu kawasan ini merupakan kawasan yang nyaman dengan masyarakat yang makmur. Kondisi yang nyaman dan makmur yang mereka rasakan dahulu, kini hanya menjadi sebuah kenangan masa lalu. Sulit mengakses air bersih, sanitasi yang buruk, menjadi sebuah gambaran kondisi masyarakat Seberang Ulu sekarang, meskipun mereka bersentuhan langsung dengan Sungai Musi. Melalui hasil observasi dan wawancara dan di analisis dengan pendekatan etnografi didapatkan bahwa kondisi tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi lingkungannya, hal tersebut juga diperparah dengan tidak adanya bantuan dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk itu dibutuhkan sebuah media yang mampu memberikan kritik terhadap masyarakat dan pemerintah. Film dokumenter kontradiksi observational adalah media yang mampu melakukan kritik dan menyampaikan kontradiksi melalui dialog antar subjek dan visual-visual yang disajikan.
Kata Kunci: Cyberbullying, Penataan Kamera, Film