Re-desain Interior Museum Otomotif Di Kawasan Sentul
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pencahayaan buatan dan sirkulasi pada display kendaraan Museum Otomotif Sentul yang menggunakan perbandingan dengan Museum Angkut Malang. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah karena museum ini terkesan sepi, pencahayaan yang terlihat kurang menarik dan membosankan, serta sirkulasi yang terkesan kurang teratur yang membuat pengunjung kebingungan saat berkeliling museum. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner yang dibagikan kepada pengunjung museum baik pada Museum Otomotif Sentul maupun Museum Angkut Malang, literatur serta observasi lapangan. Museum ini memiliki pencahayaan yang didominasi oleh ambient light/general lighting yang membuat cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebar secara merata tanpa adanya cahaya yang mengekspose koleksi museum yang menjadikan museum terlihat membosankan. Hal ini berbeda dengan pencahayaan yang digunakan pada museum angkut malang yang terkesan mengekspose koleksi yang dipamerkan dan memperhatikan pencahayaan yang ada pada area display. Selain dari pencahayaan, sirkulasi yang ada pada Museum Otomotif Sentul kurang mengarahkan pengunjung untuk berkeliling melihat koleksi museum sehingga apabila ingin melihat seluruh koleksi maka pengunjung diharuskan berputar arah. Namun dari segi ukuran luas dari sirkulasi baik sirkulasi umum maupun sirkulasi antar koleksi museum ini sudah memiliki ukuran yang cukup luas. Hal tersebut berlaku juga pada Museum Angkut Malang namun pada Museum Angkut M`alang sirkulasi yang diterapkan sudah cukup baik dengan mengarahkan pengunjungnya secara tidak langsung dari pintu masuk hingga keluar untuk berkeliling melihat seluruh koleksi yang dipamerkan.
Keywords : otomotif, sirkulasi, pencahayaan