Pengolahan Kulit Umbi Singkong (manihot Utilissima) Di Kawasan Kampung Adat Cireundeu Sebagai Bahan Baku Alternatif Perintang Warna Pada Kain

Authors

  • Hanifah Fitriani Telkom University
  • Fajar Ciptandi Telkom University

Abstract

ABSTRAK
Indonesia termasuk dari 3 negara penghasil singkong terbesar di dunia setelah Nigeria dan Thailand. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, Indonesia menghasilkan lebih dari 24 juta ton singkong per tahun. Salah satu daerah yang menghasilkan singkong dan menjadikan singkong sebagai bahan pokok makanan pengganti nasi yaitu Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi. Masyarakat Kampung Adat Cireundeu menjalankan kebiasaan ini sejak 1918 dan masih berlangsung hingga saat ini. Dengan potensi banyaknya ketersediaan singkong yang ada di daerah tersebut, perkembangan pengolahan kulit singkong belum termanfaatkan secara optimal, dalam hal ini belum adanya inovasi khususnya dalam ranah Kriya Tekstil dan Mode. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimentatif, dimana penulis mengolah material kulit singkong sisa produksi yang tidak termanfaatkan di Kawasan Kampung Adat Cireundeu menggunakan teknik pembuatan pati kemudian diolah kembali menjadi pasta yang dapat digunakan untuk merintang warna pada kain. Selain dapat memanfaatkan potensi daerah, pengolahan kulit singkong dapat memberikan inovasi atau kebaruan bahan baku alternatif perintang warna pada kain.
Kata kunci: Cireundeu, Kulit singkong, Pasta, Perintang
1

Downloads

Published

2017-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Kriya Tekstil dan Mode