Perancangan Kampanye Sosial Mengenai Pengenalan Dan Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome Pada Ibu Muda

Authors

  • Jen Paulin Telkom University
  • Wirania Swasty Telkom University

Abstract

Baby blues syndrome merupakan depresi yang dirasakan oleh seorang ibu setelah
melahirkan. Dalam ilmu psikologi depresi ini termasuk dalam golongan depresi ringan, akan tetapi
baby blues syndrome ini akan berbahaya apabila si penderita tidak mengetahui gejala, faktor dan
juga cara mengatasinya. Dampak dari kurangnya pengetahuan seorang ibu mengenai baby blues
syndrome ini adalah adanya peningkatan tingkat depresi ke level yang lebih tinggi, yaitu depresi
pospatrum dan psikosis pospatrum. Seiring perkembangan zaman yang berpengaruh disetiap aspek
kehidupan dan juga pola pikir yang merupakan salah satu faktor meningkatnya keinginan menikah
muda. Namun, masih banyak perempuan, pasangan, seorang ibu yang kurang mengetahui tentang
baby blues syndrome bahkan banyak masih merasa tabu mendengar kata baby blues syndrome itu
sendiri. Kurangnya pengetahuan mengenai hal ini sangat terlihat dari tingkat ibu di Indonesia yang
mengalami depresi ini setelah melahirkan mencapai 50-70%. Dalam perancangan kampanye sosial
ini lebih ditujukan bagi wanita muda untuk lebih menekan angka wanita yang akan mengalami saat
memiliki anak, yaitu umur 18-25 tahun. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Untuk pemilihan penyaluran media kampanye sosial
akan dimasukkan dalam daftar pertanyaan kuesioner. Dengan adanya perancangan kampanye
sosial mengenai pengenalan dan cara mengatasi baby blues syndrome pada ibu muda ini diharapkan
dapat menekan jumlah ibu di Indonesia yang dapat mengalami baby blues syndrome.
Kata kunci : Baby blues syndrome, Kampanye Sosial

Downloads

Published

2017-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual