Ilustrasi Eksperimental Mengenai Jangjawokan Dalam Kebudayaan Sunda

Authors

  • Muhammad Aulia Yusron Telkom University
  • Riky Azharyandi Siswanto Telkom University

Abstract

Abstrak Budaya yang merupakan cara berpikir suatu klompok masyarakat yang diamini dan dilakukan berukang terus menerus pada akhirnya membentuk suatu tatanan sosial dalam bermasyarakat. Cara berpikir dan kemampuan bersosial tersebut kemudian dimanifestasikan dalam pemahaman-pemahaman yang disebut sebagai kearifan local. Bahasa merupakan salah satu bentuk menifestasi tersebut. Bahasa kemudian berkembang menjadi susastera yang mengandung arti sebagai bahan ajar. Sastra dalam lingkup kesusanteraan dapat dibagi menjadi dua, tulisan dan oral. Salah satu bentuk sastra oral ialah mantra. Mantra diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi atau puisi lama (bersifat tradisi) yang dianggap memiliki daya magis. Dalam praktiknya, mantra hadir ketika individu merasakan keintiman dengan semesta di sekelilingnya, sampai pada satu titik di mana individu tersebut mencoba mengekspresikan, berkomunikasi dan bergerak seiring dengan energi kosmik tersebut melalui nyanyian atau syair (suara). Mantra sebagaimana budaya tradisi pada umumnya memiliki aturan-aturan (pakem) baku dalam praktiknya yang tidak boleh dilanggar. Aturan tersebut berfungsi menjaga nilai-nilai yang dikandungnya ketika diteruskan ke generasi-generasi selanjutnya. Namun di era modern ini mantra sebagai ragam sastra sunda kuno dapat dikatakan terancam punah akibat arus gegap gempita modernisasi yang perlahan mengikis factor relevansi praktik budaya tradisi dan bahkan menggerus minat masyarakat modern dalam mempelajarinya. Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan guna mengkaji seluk beluk mantra dalam mengeksplorasi gaya visual ilustrasi yang berlandaskan pada hasil kajian tersebut. Yang diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pelestarian baik mantra itu sendiri maupun nilai-nilai filosofi yang terandung di dalamnya. Kata Kunci: Mantra, Sunda, Eksperimental ___________________________________________________________________________ Abstract Culture which is a way of thinking community groups that are agreed and done repeatedly continuously in the end to form social order in society. The way of thinking and social skills is then manifested in what is called local wisdom. Language is one such form of embodiment. Language then developed into susastera that can be turned off as a teaching material. Literature in the pluralistic plane can be divided into two, written and spoken. One form of literary oral spell. Mantra is defined as the words of an old poem or poetry (a tradition interest) that has magical powers. In practice, the mantra is present when the individual feels intimacy with the universe around him, to the point where the individual tries to express, communicate and move along with the cosmic energy through singing or poetry (sound). Traditional spells and cultures have standard rules in practice that should not be broken. The rule serves as a generative factor that will retain the value it contains when passed on to future generations. However, today the ancient Sundanese literary spell has been threatened with due to swirling current of modernization which is slowly eroding the relevance factor of traditional cultural practices and even eroding the interest of modern society in learning. Based on this, the authors conduct research through observation, interviews, and literature studies to test the mantra in exploring the visual style of illustration based on the results of research which is expected to be one of the efforts of preservation of philosophical values in the mantra and spell itself. Keywords: Mantra, Sundanese, Experimental Keywords: Auction, Mobile Application, Online

Downloads

Published

2018-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual