Persepsi Tentang Kesempurnaan

Authors

  • Indita Dwi Utami Telkom University
  • Kurniawati Gautama Telkom University
  • Iqbal Prabawa Wiguna Telkom University

Abstract

ABSTRAK Kecantikan adalah perkara persepsi. Tidak ada ukuran, standar objektif dan universal atas apa serta bagaimana yang disebut cantik. Meski begitu, selalu ada usaha-usaha dari masyarakat untuk membuat ‘kesepakatan’ tentang definisi cantik ideal, yang pada akhirnya selalu menitikberatkanpada aspek ketubuhan. Era visual yang semakin bertumbuh pesatsebagaimana terrefleksikan pada kepopuleran beragam media sosial berbasis visual semakin mendukung preferensi manusia pada sebatas apa yang menarik dipandangmata. Kita berada di zaman dimana manusia diamati dan ‘dinilai’ oleh masyarakat berdasarkan bagaimana kita ‘terlihat’ di media sosial. Paparan deras imajiimaji perempuan muda dengan paras cantik dan tubuh molek, industri kosmetik dengan segala iklan dan propagandanya di media sosial, turut andil membangun pola pikir yang menomorsatukan kesempurnaan artifisial tubuh, yang tak jarang berujung pada upaya-upaya berlebihan dan maladaptif. Pada akhirnya, keindahan fisik selalu lekang oleh waktu. Standar kecantikan ideal di masyarakat pun akan selalu berubah-ubah seiring berputarnya zaman. Persepsi cantik yang direfleksikan oleh media sosial, televisi, majalah, dan media visual lainnya tak akan pernah sama dari hari ke hari. Pesan inilah yang diupayakan oleh Indita untuk disampaikan melalui karyanya. Alih-alih sekedar keindahan paras dan tubuh yang dapat pudar seiring waktu, bagi Indita, intelektualitas serta keelokan tutur kata dan perilaku tak akan hilang sepanjang usia dan semestinya menjadi apa yang dipersepsikan sebagai atribut utama kecantikan seorang perempuan. Kata Kunci: Patung, Wanita, Teknik Mencetak, Budaya 

 

ABSTRACT Beauty is in the eyes of the beholder. Beauty is a matter of perception. There is no objective, universal standard for what and how called beautiful. Even so, there are always efforts from the community to make 'Agreement' about the definition of ideal beauty, which in the end always focuses on bodily aspects. The visual era is growing rapidly as reflected in the popularity of various visual-based social media increasingly supporting human preferences to the extent that what is interesting is seen eye. We are in an age where humans are observed and 'valued' by society based on how we are 'seen' on social media. Heavy exposure to images young woman with beautiful face and beautiful body, cosmetics industry with all the advertisements and propaganda on social media, contribute to building a mindset which puts the body's artificial perfection first, which often leads to excessive and maladaptive efforts. In the end, physical beauty is always timeless. Beauty standards ideal in society will always change as the times pass. Beautiful perceptions reflected by social media, television, magazines and media other visuals will never be the same from day to day. This message is sought by Indita to be delivered through his work. Instead of just beauty and a body that can fade over time, for Indita, intelligence and beauty words and behaviors will not disappear throughout the age and what they should be which is perceived as the main attribute of a woman's beauty

Downloads

Published

2018-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Seni Rupa Murni