Sertifikasi Profesi Seniman Sebagai Pengakuan Profesi Kesenimanan Di Indonesia
Abstract
Abstrak- Kerancuan makna dalam pengertian profesi seniman menimbulkan beberapa efek, seperti: pemberian gelar seniman yang terlalu mudah. Sehingga ketika seseorang yang baru saja terjun dalam dunia seni, tanpa memperhatikan unsur ahli dan dedikasi terhadap seni, seseorang tersebut dapat mengakui dirinya sebagai seniman. Kemudian banyak seniman lokal yang dikalahkan oleh media, yang berakibat memicu pihak asing mengadopsi kebudayaan Indonesia sebagai milik mereka, kerena pihak asing memberikan apresiasi yang lebih. Tanpa parameter yang jelas, kesulitan dalam membedakan antara seniman dan non-seniman, dan profesional dan amatir, karena profesi ini tidak ada kepangkatan atau lisensi (sertifikasi), persyaratan atau mandat untuk status seniman. Untuk mengetahui kepentingan pengakuan seniman secara hukum dari pemerintah, upaya untuk perkembangan bidang kesenirupaan terlebih profesi seniman Indonesia didalam maupun luar negeri, juga menjadi sebuah nilai keprofesionalan seniman terhadap bidang yang di tekuni secara teori maupun teknik juga sebagai penyetara antara seniman akademis dan seniman non akademis, serta melihat perkembangan bentuk persiapan profesi seniman di Indonesia untuk bersaing dengan pasar Internasional. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi seni, teori institusional, sejarah semi rupa dan etika profesi. Penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kata kunci: Profesi Seniman, Sertifikasi Seniman, Sertifikasi Profesi Abstract- Confusion of meaning in the understanding of the artist's profession raises several effects, such as: giving an artist's title that is too easy. So when someone who has just entered the world of art, regardless of the expert element and dedication to art, someone can recognize himself as an artist. Then many local artists were defeated by the media, which resulted in triggering foreign parties to adopt Indonesian culture as their own, because foreign parties gave more appreciation. Without clear parameters, the difficulty in distinguishing between artists and non-artists, and professionals and amateurs, because this profession has no rank or license (certification), requirements or mandate for the status of artists. To find out the importance of acknowledging artists legally from the government, efforts to develop the field of artistry, especially the profession of Indonesian artists inside and outside the country, also become a value of artist professionalism in fields that are theoretically and technically engaged as well as equalizing academic artists and nonISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 648 academic artists. and see the development of forms of professional preparation of artists in Indonesia to compete with the international market. This study uses the sociological theory of art, institutional theory, semi-visual history and professional ethics. This research is qualitative descriptive. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation techniques. Keywords: Artist Profession, Artist Certification, Professional CertificationDownloads
Published
2019-04-01
Issue
Section
Program Studi S1 Seni Rupa Murni