Perancangan Side-scrolling Background Game Astramaya Di Kanaya

Authors

  • Sukma Sekararum Telkom University
  • Arief Budiman Telkom University

Abstract

Abstrak

Pembuatan side-scrolling background game “Astramaya Di Kanaya†merupakan upaya
saya untuk memperkenalkan budaya sunda melalui cerita dari novel Mundinglaya Di Kusumah
selain itu juga ingin menanamkan kesan kedalam benak setiap generasi muda bahwa alam dan
bangunan khas Indonesia khususnya bangunan khas sunda tidak kalah menarik lalu dengan
menanamkan kesan bahwa suatu hal yang berlatar nuansa ke-sundaan bisa menjadi sesuatu
yang trending dan fun untuk diketahui dan dipelajari lebih dalam.
Untuk menampilkan nuansa ke-Sundaan saya menggunakan metode pengumpulan data
berupa studi pustaka dan observasi yang berhubungan dengan objek yang akan dirancang. Lalu
dilakukan analisis data dengan metode kualitatif dari data yang telah terkumpul berdasarkan
landasan teori yang digunakan, yaitu: Game Overview dari Jeanine Novak, Level Design dari
John Feil, Interactive Stories and Video Game dari Chris Solarski, Fundamental of Game
Design: Third Edition dari Ernest Adams, Mobile Game Design Essentials dari Claudio
Scolastici dan Level Up! Dari Wiley.
Hasil perancangan berupa aset game, dikumpulkan dan ditampilkan dengan media artbook.
Dengan begitu, background game yang dibuat mampu menampilkan macam-macam
kebudayaan sunda, ciri khas kebudayaannya dan nuansa ke-sundaannya. Sekaligus dapat
menggugah para generasi muda agar lebih tertarik kepada budaya Indonesia khususnya budaya
sunda.

Keyword: Game Art, Aset Game, Background, Mundinglaya Di Kusumah, Artbook

Abstract

The making of Astramaya Di Kanaya side-scrolling background is an effort for me as the
designer to introduce Sundanese culture from Mundinglaya Di Kusumah novel. I want to show
to the young generation that Sundanese Culture is also interesting. Then also, to show that a
Game with Indonesian culture especially Sundanese culture can be something that is trendy
and fun for people to learn it deeply.
I used literature studies and observation to the place where there is references of the objects
for methods to collect the data in order to show the shades of the Sundanese culture. Then, for
the data analysis the designer use qualitative methods from the data that is already gathered 

with theoretical base: theory of characters and environment from Chris Solarski and theory of
game art pipeline from Ernest Adams and the other theories is from Claudio Scolastici book
“Mobile Game Design Essentials†and “Level Up!†book by Wiley.
The result of the design is game assets, being gathered and shown from artbook media. So,
the art game that has been make could show many kinds of Sundanese culture, the special
features and the shades of it. Other than that, it could make the young generations to be more
interested on Indonesian culture especially Sundanese culture.

Keyword: Game Art, Game Asset, Background, Mundinglaya Di Kusumah, Artbook

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual