KAJIAN MODEL DESA WISATA KAMPUNG SEPATU
DOI:
https://doi.org/10.25124/cosecant.v1i2.17509Abstract
Kawasan sentra industri kecil sepatu Cibaduyut dirintis sejak tahun 1918 melalui transfer knowledge dari beberapa warga Cibaduyut pada orang Jakarta yang bernama Bang Aden dan Bang Gelang pada waktu itu muncullah tokoh yang bernama Bah Umri dan Bah Omon, mereka adalah penduduk dari blok sepatu Cibaduyut. Luas area sentra industry sepatu 14 km2 yang meliputi wilayah kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung dan Kecamatan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung. Wilayah Bojong Loa Kidul sendiri meliputi Cibaduyut, Cibaduyut Wetan, Kebon Lega, Mekarwangi, Cibaduyut Kidul, sedangkan wilayah Kecamatan Dayeuh Kolot meliputi: Desa Cangkuang Kulon, Desa Cangkuang Wetan dan Desa Sukamenak. Cibaduyut menjelma menjadi tempat belanja terkenal yang dikunjungi banyak wislok, wisnu dan wisman, sejak pandemic Covid 19 pengunjung mengalami penurunan drastis yang berdampak anjloknya penjualan sepatu. Usaha Perajin Sepatu mengurangi dan bahkan beberapa tidak produksi. Strategi berkelanjutan usaha perajin sepatu pasca covid 19 dengan melakukan pengelolaan bisnis dengan jiwa kewirausahaan.References
Osterwalder, A. (2014). Business Model
Generation. John John Wiley & Sons,
Inc., Hoboken, New Jersey.
Osterwalder, A., Pigneur, Y., Bernarda, & G.,
Smith, A. (2014). Value Proposition
Design. John Wiley & Sons, Inc.,
Hoboken, New Jersey.
Ratih Mukti Azhar1, Ono Suparno, dan
Setiadi Djohar. (2017). Pengembangan
Model Bisnis pada Lokawisata
Baturaden Menggunakan Business
Model Canvas. Manajemen IKM, Vol.
, No. 2, September 2017, (137-144)
tersedia online
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurn
almpi/
Zulfadli, Djoko Wahjuadi. (2015). Analisis
Strategi Pengembangan Bisnis
Kampoeng Wisata Cinangneng Di
Kabupaten Bogor Dengan Pendekatan
Business Model Canvas Universitas
Telkom. e-Proceeding of Management :
Vol.2, No.3 Desember 2015 |tersedia
online
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.
id › files