REVISI KOMUNIKASI DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI POSITIF SEBAGAI UPAYA MENGATASI TOXIC RELATIONSHIP

Authors

  • Yenny Yenny
  • Sri Wahyuning Astuti
  • Dhani Irmawan

DOI:

https://doi.org/10.25124/cosecant.v2i1.18438

Abstract

Menjalin hubungan romantis sebagai salah satu tugas perkembangan remaja jika tidak dilakukan dengan sehat akan melahirkan hubungan yang toxic. Remaja yang terjebak dalam hubungan toxic umumnya karena mereka tidak bisa berpikir logis terhadap perilaku buruk yang dilakukan pasangan. Hasil penelitian menemukan lebih dari 50 persen pasangan yang menjalin hubungan romantis terjebak dalam hubungan Toxic. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan literasi terkait revisi atau perbaikan komunikasi dengan pendekatan psikologi positif. 

Psikologi positif menempatkan individu sebagai pribadi yang mampu mengoptimalkan kekuatan dari dalam diri untuk menyelesaikan masalah. Karena itulah pendekatan pengabdian ini dengan menggunakan kemampuan dari dalam diri individu dengan melakukan revisi dalam komunikasi. Pihak yang telibat dalam hubungan toxic diminta untuk melakukan analisa sumber terjadinya masalah dengan pendekatan kognitif. Peserta yang telah berhasil menemukan sumber permasalahn diberikan afirmasi untuk melakukan revisi komunikasi secara interpersonal dengan menggunakan “bahasa cinta”. Selanjutnya peserta yang mengalami hubungan toxic diberikan therapy mandiri SEFT untuk mengatasi trauma dan kecemasan.

 Kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman terhadap pentingnya menciptakan hubungan yang sehat dengan pasangan serta kesadaran untuk melakukan perilaku asertif jika ditemukan hubungan yang tidak sehat. Therapy mandiri juga bisa dilakukan untuk mengatasi luka batin individu yang pernah mendapatkan hubungan toxic.

 

Kata Kunci: Pacaran; toxic; relationship; remaja

Published

2022-08-22

Issue

Section

Articles