PROGRAM PENDIDIKAN LITERASI INFORMASI UNTUK GURU
DOI:
https://doi.org/10.25124/cosecant.v2i1.18445Abstract
Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sangat pesat. Di Indonesia sendiri, pengguna internet terus mengalami kenaikan. Pada 2019, kenaikan pengguna internet mencapai 8,9% (25,5 juta orang) dari tahun sebelumnya. Padahal kenaikan populasi Indonesia hanya sebesar 1,03% dalam periode yang sama. Dengan begitu, penetrasi internet di Indonesia sebesar 73,7% (196,7 juta penduduk) dari seluruh populasi Indonesia yang mencapai 267 juta orang (APJII,2020). Kondisi ini memungkinkan penyebaran informasi yang begitu cepat dan mudah, baik itu informasi positif dan bermanfaat maupun hoax.
Dalam menyaring informasi, dibutuhkan kemampuan dan keahlian dalam literasi informasi. Sayangnya, kemampuan dan keahlian tersebut masih di bawah standar untuk wilayah-wilayah 3T karena kurangnya akses kebaruan ilmu, minimnya paparan terhadap fungsi edukasi-informasi-transformasi budaya positif dari media massa yang muncul sebelumnya (Anggraini, C,N., 2021). Program pendidikan literasi informasi mencoba hadir sebagai solusi dengan memanfaatkan potensi peran guru sebagai pendidik generasi penerus bangsa.
Tim PKM merumuskan empat topik yang perlu dipahami oleh para guru di daerah rural tentang literasi informasi. Keempat topik ini adalah Kompetensi Literasi Informasi, Diri & Hoaks, Plagiarisme, dan Menulis Bahan Ajar. Luaran dari PKM ini adalah buku ber-ISBN kumpulan artikel bahan ajar berjudul “Cerita Dikelasku” yang ditulis oleh para guru. Dengan mengenalkan sampai dengan mempraktekkan langsung, terjadi peningkatan kompetensi literasi informasi para guru peserta program. Selain itu, hasil survei menunjukkan lebih dari 80% peserta program menyatakan kepuasan dan ingin terlibat secara langsung dalam keberlanjutan program ini.
Kata Kunci: literasi informasi, guru, pendidikan, hoax, plagiarisme