PEMANFAATAN PLATFORM SDG 11 KOTA DAN PEMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN SEBAGAI WUJUD INTEGRASI TATA KELOLA BANK SAMPAH DAN PEMANGKU KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN RW-05 KELURAHAN CIPAGANTI KOTA BANDUNG

Authors

  • Ratna Lindawati Lubis Telkom University
  • Sinthia Nurhabibah Telkom University

DOI:

https://doi.org/10.25124/cosecant.v2i2.18655

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini berangkat dari Peraturan Presiden RI Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya SDG 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Perpres ini mengatur mengenai penetapan sasaran TPB nasional tahun 2024 yang disusun dengan mengacu pada tujuan dan sasaran global TPB tahun 2030 dan sasaran nasional rencana pembangunan jangka nasional tahun 2020-2024. Lokasi kegiatan PkM adalah di lingkungan RW-05 Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong di Kota Bandung. Di satu sisi, wilayah ini merupakan salah satu pemukiman padat di bantaran Sungai Cikapundung yang masih terus berkontribusi menimbulkan permasalahan sampah rumah tangga, padahal keberadaan Bank Sampah Unit (BSU) Cihampelas Mandiri sudah digagas sejak tahun 2017. Di sisi lainnya, pada SDG Target 11.6 jelas dinyatakan bahwa yakni “Tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara dan kotamadya dan manajemen limbah lainnya”. Untuk itulah kegiatan PkM dilaksanakan dengan Focus Group Discussion (FGD) dalam kaitan melakukan integrasi tata kelola bank sampah dan literasi digital dengan pemanfaatan platform SDG 11 yang sudah tersedia di internet. Tujuan kegiatan PkM adalah sebagai wujud aktualisasi pelibatan beragam pemangku kepentingan, yang lazim disebut dengan PENTAHELIX (Akademisi – Bisnis – Komunitas – Pemerintah – Media). Hasil kegiatan PkM ini diharapkan menjadi contoh praktik baik untuk menunjang perwujudan kota sehat berbasis SDG 11 dalam konteks Megapolitan Bandung. Implikasi yang diharapkan adalah bahwasanya kegiatan PkM ini dapat menjadi sumber materi pembelajaran untuk program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” di Universitas Telkom, khususnya pada program studi Manajemen. Hal ini penting untuk mengantisipasi dampak negatif gambaran prediksi bahwa pada tahun 2045 wilayah Megapolitan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dan Megapolitan Bandung akan menyatu dengan populasi 70 juta penduduk. Kondisi-kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah mulai dari penyediaan air bersih, kurangnya ruang terbuka hijau, hingga lingkungan kumuh yang berkorelasi langsung dengan penurunan kesehatan penduduk kota.

Kata Kunci: Bank Sampah, PENTAHELIX, Program MBKM, SDG 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Author Biographies

Ratna Lindawati Lubis, Telkom University

SDGs Fellows and Senior Faculty at Graduate Program

Sinthia Nurhabibah, Telkom University

Graduate Student

Published

2023-03-16

Issue

Section

Articles