Perencanaan Jaringan Ppdr Berbasis Broadband Lte-advanced Menggunakan Fitur Carrier Aggregation Inter-band Non-contiguous Pada Frekuensi 400 Mhz Dan 800 Mhz Di Wilayah Bandung

Authors

  • Pandu Aditya Perkasa Telkom University
  • Ahmad Tri Hanuranto Telkom University
  • Innel Lindra Telkom University

Abstract

Abstrak Public Protection and Disaster Relief (PPDR) dinilai sebagai solusi yang konkret untuk membantu proses penyelamatan dan evakuasi korban saat terjadi bencana alam dan tindakan kriminal. Dengan adanya jaringan PPDR instansi keselamatan publik akan terintegrasi dan dapat saling berkomunikasi secara masif dalam satu jaringan khusus dan eksklusif. Luaran dari Tugas Akhir ini adalah rancangan jaringan PPDR berdasarkan jumlah site dan kualitas sinyal yang telah disesuaikan dengan kebutuhan layanan personel PPDR di wilayah Bandung. Dengan menggunakan frekuensi 400 MHz di band 31 dan frekuensi 800 MHz di band 20 serta pemanfaatan fitur Carrier Aggregation Inter-band Noncontiguous pada LTE-A dapat mengoptimalkan sistem komunikasi untuk public protection (PP) dan disaster relief (DR). Skenario yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah A :Perancangan dilakukan dengan menggunakan duplexing FDD-FDD pada band 31 dan band 20, dan skenario B : Perancangan dilakukan dengan menggunakan duplexing FDD-TDD pada band frekuensi yang sama, dan C: Perancangan dilakukan dengan mode duplexing FDD tanpa fitur Carrier Aggregation. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, SINR yang dihasilkan oleh power transmitter 43 dBm adalah 10,58 dB sedangkan untuk power transmitter 46 dBm adalah 9,33 dB untuk skenarioA dan B, sedangkan skeanrio C menghasilkan 11,51 dB pada skema 43 dBm dan 10, 48 dB pada skema 46 dBm dan RSRP yang dihasilkan pada power transmitter 43 dBm adalah -84,42 dBm untuk scenario A dan B, sedangkan scenario C -78,18 dBm. Sedangkan untuk 46 dBm adalah -85,4 dBm untuk kedua scenario, dan -77,43 dBm untuk 46 dBm. Sedangkan pada parameter throughput, skenario A memberikan hasil yang lebih baik dari scenario B, hal tersebut dipengaruhi oleh mode duplexing yang digunakan. Kata kunci : PPDR, LTE-A, Carrier Aggregation, Throughput, RSRP, SINR. Abstract Public Protection and Disaster Relief (PPDR) is a concrete solution to help the process of saving and evacuating victims during natural disasters and criminal incidents. With the PPDR network, public safety agencies will be integrated and able to communicate massively with one another in a special and exclusive network. The output of this Thesis is the PPDR network design based on the number of sites and signal quality that has been adjusted to the service needs of PPDR personnel in Bandung area. By using 400 MHz frequency in band 31 and 800 MHz frequency in band 20 and utilizing the Noncontiguous Inter-band Carrier Aggregation feature on LTE-A can optimize communication systems for public protection (PP) and disaster relief (DR). The scenarios used in this Final Project are A: The design is using FDD-FDD duplexing in band 31 and band 20, and scenario B: Design is using FDD-TDD duplexing in the same frequency band and C : Design is using 400 MHz frequency without Carrier Aggregation. Based on the simulation conducted, the SINR produced by the 43 dBm power transmitter is 10.58 dB while for the 46 dBm power transmitter is 9.33 dB for scenarios A and B, while Scandean C produces 11.51 dB on the 43 dBm and 10, 48 schemes dB in the 46 dBm and RSRP schemes generated at the 43 dBm power transmitter is -84.42 dBm for scenarios A and B, while scenario C is -78.18 dBm. Whereas 46 dBm is -85.4 dBm for both scenarios, and -77.43 dBm for 46 dBm. While in the throughput parameters, scenario A gives better results than scenario B, it is influenced by the duplexing mode used. Keywords: PPDR, LTE-A, Carrier Aggregation, Throughput, RSRP, SINR.

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi